Fragolla Taste [part 5]


Sore itu, Minhyo tidak langsung pulang ke rumah. Dia berpisah dengan Kyuhyun di tempat pemberhentian bus, dia ingin pergi kemana saja asal bisa melepas penatnya.

“Minhyo-sunbae?” sapa seseorang di dalam bus, Rihyo.

“Rihyo? Duduklah,” ucap Minhyo sambil menunjuk kursi kosong di sampingnya.

“Minhyo-sunbae~ chukkae!” ujar Rihyo sambil tersenyum lebar.

Mwo?

“Kau kan manajer baru klub sepak bola,” gumam Rihyo.

Andwae~ jangan bicarakan itu,” ucap Minhyo, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Bagaimana kalau kita rayakan, sunbae?” tawar Rihyo.

“Hah? Rayakan? Kau tak marah padaku karena sudah merebut posisi itu darimu?” tanya Minhyo bertub-tubi.

Aniyo~ mana mungkin aku marah pada sunbae favoritku~”

Cheongmal?

“Ne, sudahlah. Kita rayakan ya? Aku tahu tempat minum soju yang enak,” ujar Rihyo.

“Hei! Kau masih kelas 2 SMP berani minum soju ya?”

“Tentu, di rumahku banyak persediaan soju. Sunbae tidak pernah minum?”

Minhyo menggeleng keras.”Mana mungkin, bisa di penggal kepalaku,” jawabnya.

“Ah~ sekali-sekali coba saja, sunbae~

“Iya, iya…,” kata Minhyo, sambil memutar bola matanya.

***

Fragolla taste [part 5]

-Shinchon street, 11.00 p.m-

~Jung Minhyo PoV~

“Kyaa~ tumben aku benar-benar minum enak,” ucap Rihyo.

Aku mengerutkan alis.”Bukankah kau sering minum soju, Rihyo?” tanyaku.

“Ya~ tapi aku… hik!”

“Yak~ kau mabuk!” seruku, berusaha mengejarnya tapi kakiku terasa berat sekali.

“Aku… hik! Tidak mabuk… sunbae… hik! Lihatlah, aku masih bisa berjalan lurus,” ujar Rihyo sambil merentangkan tangannya, berusaha berjalan lurus. Tetapi tetap saja dia terjatuh.

“Yak~ Rihyooo~ hati-hati!” seruku, lalu menghampirinya yang duduk di trotoar.

“Hehe~ sunbae~ kau tidak mabuk ya?” tanya Rihyo.

Siapa bilang? Aku mabuk, tapi tidak separah kau. Aku ingin sekali meninggalkan Rihyo sendirian menggila di sini, karena kepalaku sudah terlalu berat.

“Ne, aku tidak mabuk, lebih baik kau pulang—“

“Minhyo? Sedang apa kau bersama Rihyo?”

Aku menoleh kearah suara. Ternyata Yuuri.

“Ah~ Yuuri-eonni… hik!” ucap Rihyo.

“Kau kenal?” tanyaku pada Yuuri sambil menunjuk Rihyo.

“Dia tinggal di apartmen yang sama denganku. Dia tinggal bersama kakaknya,” jawab Yuuri, santai.

“Oh~ kalau begitu kau bawa dia pulang ya,” gumamku sambil mendorong Rihyo ke pundak Yuuri.

“Bye~”

Saat aku menjauh, kudengar Yuuri berteriak.”Yak!!! jangan ngiler di bajuku!!”

~End of PoV~

***

~Author PoV~

Seharian ini Kyuhyun hanya mondar-mandir di depan pintu apartmennya dan Minhyo. Kadang dia menggerutu tidak jelas seperti,”Kemana anak itu?” atau “Apa dia sudah gila belum pulang sampai seginian?!”

“MINHYO! Kau dimana sih?!” seru Kyu, frustasi.

“Yak~ kau tidak perlu teriak-teriak memanggil namaku, babo,” gumam Minhyo.

“Min-Minhyo?!”

“Ne, wae?” tanya Minhyo sebal.

“Kenapa kau baru pulang?” Kyu balik bertanya.

“Aku… baru jalan-jalan dengan Ri… Rihyo,” jawab Minhyo agak tersendat-sendat.

Kyu memandangnya aneh.”Kau kenapa, Hyo?” tanyanya. Minhyo hanya mengangkat bahu, lalu mulai merongoh tasnya.”Kau mabuk,” ucap Kyu. Minhyo hanya diam.

“Haish~ kunci apartmenku ketinggalan di loker…,” gumam Minhyo sambil menepuk dahinya.

“Minhyo…,” panggil Kyuhyun.

“Ne…?” tanya Minhyo, sambil memandang Kyu.

“Minhyo… Minhyo saranghae,” ucap Kyu.

“Hah?” tanya Minhyo.

“Aku—“

Kruyukk~ perut Minhyo berbunyi keras sekali. Minhyo tersenyum.”Ehehe~ ternyata aku lapar,” gumamnya.

“Malam ini kau di apartmenku saja, kajja,” ucap Kyu, menarik tangan Minhyo tapi tidak berani menatap wajahnya.

Gomawo~”

~End of PoV~

***

~Cho Kyuhyun PoV~

“Di tempatku hanya ada spaghetti, kau mau?” tanyaku. Walaupun sadar pertanyaan itu adalah pertanyaan konyol untuk gadis mabuk.

Untung saja dia mabuk, jadi dia tidak akan ingat apa yang kukatakan barusan. Benar-benar beruntung!

“Ne~ aku mau! Aku sudah lapar sekali,” jawab Minhyo, dia sudah duduk di sofa ruang tamuku. Dia melamun sementara aku ke dapur.

“Yak~ Kyu…,” panggilnya. Sepertinya dia sedang menggila sendiri… -,-

“Kau… ehm… benar-benar suka pada… Hanna?” tanya Minhyo.

Aku yang baru saja memasukkan spaghetti ke dalam panci menoleh dengan heran.”Naneun molla~ wae?

“Jujur… jujur saja… aku agak cemburu saat kau bersama dengan Hanna,” gumam Minhyo. Aku tersentak.

“Oh… Oh ya?” tanyaku, agak gugup.

“Ne, aku merasa sangaaat kesepian saat kau tidak ada di sampingku…,” jawab Minhyo.

“Haha. Kalau begitu aku akan selalu berada di sampingmu,” ucapku, sambil menyiapkan makanan untuknya.

Diam-diam aku tersenyum. Bukankah seperti yang orang-orang bilang bahwa orang yang sedang mabuk perkataannya selalu jujur?

Promise…?” tanya Minhyo.

“Ne,” jawabku singkat, lalu meletakkan piring spaghetti itu di atas meja.

Tiba-tiba Minhyo berdiri, mendekat kearahku. Aku panik. Perlahan-lahan mundur sampai membentur tembok.”Auw~”

“Yak~ Cho Kyuhyun, mau mendengarkanku?” gumam Minhyo, suaranya seperti tercekat.

“Hyo? Gwenchana? Ada apa??” tanyaku panik.

“Jangan tinggalkan aku,” pinta Minhyo, wajahnya menunjukkan raut kesepian.”Aku tidak mau kau meninggalkanku seperti eomma meninggalkanku,” tambahnya.

“Aku… kesepian,” tangis Minhyo pecah.

“Aku tidak akan meninggalkanmu, aku berjanji,” ucapku.

Tiba-tiba~

“Hoekkhh~”

“Yak~~!! Jung Minhyo babo!! Jangan muntah di bajuku!! Hei! Bangun~!!”

~End of PoV~

***

~Jung Minhyo PoV~

“Ngh~” aku terbangun karena sinar matahari yang menerobos masuk diantara celah-celah tirai. Aku menguap.

“Hm~” aku menatap sekelilingku.

Ini… ini kan kamar Kyuhyun. Kenapa aku bisa ada di sini?!

Aku segera keluar dari kamar. Kudengar suara blender yang sedang digunakan. Kyuhyun sedang membuat apa?

“Kyu?” tanyaku.

“Ng? ahh~ annyeong, Hyo,” jawabnya.

“Kau buat apa?”

“Mmm… fragolla succo…?” gumamnya, dia sendiri seperti tak yakin dengan bahasanya.

“Kau memakai bahasa Itali? Bagus untukmu,” ucapku sambil tersenyum lebar, menahan tawa.

“Artinya… jus strawberry kan?” tambahku, sambil tersenyum.

***

-Di beranda kamar Kyuhyun-

“Kau tahu? Aku punya arti tersendiri untuk fragolla,” gumam Kyu, lalu menyeruput jusnya. Aku mengangkat sebelah alisku.

Mwo?” tanyaku, penasaran.

“Menurutku… fragolla itu seperti menandakan… cinta pertama, yang fresh, manis, tetapi terkadang tidak enak,” gumam Kyu, dia seperti melamun.

“Hmm~ aku suka fragolla,” kataku, lalu tersenyum.

“Karena?”

“Terkadang ia manis, fresh, enak. Terkadang pula dia layu, tidak enak, tidak manis,” jawabku, tersenyum cerah.”Fragolla memang mengartikan first love, mungkin?”

“Yah~ mungkin, aku kira cherry,” gumam Kyu.

“Aku juga berpikir seperti itu,” timpalku, lalu kami tertawa bersama. Sudah lama sekali kami tidak seperti ini~

Ting… Tong… Ting… Tong…

“Biar aku yang buka,” ucapku.

“Ah… Minhyo?”

“Heh? Donghae?”

Aku dan Donghae saling bertatapan lama, lalu Donghae akhirnya berbicara.”Kau tidak mengizinkan tamu masuk ya?”

“Ah~ mianhae, masuk saja, Hae~”

Gomawo, oh ya… ini kunci apartmenmu ya?” ujar Hae sambil memperlihatkan kunci beserta gantungan berbentuk lumba-lumba berwarna biru. Itu kunci apartmenku.

“Yak~ darimana kau dapatkan ini?!” seruku, mengambil kunci itu dari tangannya.

“Hem~ aku menemukannya di depan pintu apartmenmu tadi,” jawab Hae.

“Hei! Hae~!!” sapa Kyu.

“Hai, Kyu! Kurasa ada atmosfir yang berbeda di ruangan ini,” gumam Hae.

“Maksudmu?” tanya Kyu.

“Kau terlihat senang sekali, Kyu…,” ujar Hae, tersenyum lebar.

“Haish~ apa maksudmu? Aku biasa saja,” kilah Kyu, wajahnya memerah.

“Haha. Apa ada sesuatu yang kau lakukan sehingga membuatmu senang seperti ini?” tanya Hae, matanya berkilat nakal.

“Oh ya, kau bermalam di sini, Hyo?” tanya Hae, sedikit ragu dengan pertanyaannya.

Molla~ hehe,” jawabku lalu terkekeh.

Molla?

“Ne, aku tidak begitu ingat apa yang terjadi semalam,” gumamku.

“Yak~ Kyuhyun… apa saja yang kau lakukan semalam?” tanya Hae pada Kyu sambil tersenyum geje.

“Melakukan apa? Oh ya, ada apa kau ke sini Hae?” tanya Kyu, mengalihkan pembicaraan.

“Oh. Aku hanya mau bilang, Hanna minta di jadikan manajer. lalu…,” Hae memandangku, lalu melanjutkan,”dia ingin Minhyo mundur dari jabatan manajer.”

Mwo? Dia bilang seperti itu padamu?” tanya Kyu tak percaya.

“Yah~ turuti saja, Kyu. Dia kan yeojachingu-mu,” gumamku. Aku melangkah keluar dari apartmen Kyu.”Sampai nanti,” ucapku, melambaikan tangan, lalu menutup pintu.

~End of PoV~

***

~Shin Hanna PoV~

-dalam mobil-

“Hanna, jangan cemberut seperti itu,” ucap Key.

“Terserah aku mau apa, kau diam saja,” bentakku, kesal.

Key memandang keluar jendela, tidak menatapku lagi. Ada apa dengannya? Tidak seperti biasanya.

“Key, kau sakit?” tanyaku.

Aniyo,” jawabnya singkat.

Aku mengerutkan alis. Sudahlah, biarkan saja pengawal kecilku ini berkembang. Pengawal? sebenarnya dia bukan pengawalku, tapi kami berdua di jodohkan oleh kedua orang tua kami. Aku sangat tidak setuju, dia pun sama sepertiku. Tapi dia tidak berusaha untuk menghentikan perjodohan ini, karena dia termasuk orang yang santai. Berbeda denganku, aku langsung gencar mencari Kyuhyun. Agar aku bisa menunjukkan pada orang tuaku bahwa aku punya pacar yang lebih baik daripada cowok berambut spike ini.

Pindah ke Junior High School Neul Paran adalah usulku dan Key tidak setuju dengan usul ini. tapi percuma saja dia menolak, appa dan eomma-nya pasti akan menyuruhnya menemaniku di sekolah itu.

Key pernah menggerutu pelan di dekatku. “Kenapa di jodohkan sih? padahal masa-masa SMP adalah masa-masa paling menyenangkan. Shit. Cewek yang di jodohkan denganku juga tidak sesuai dengan tipe-ku. Tipe sok tahu, manja, tidak bisa melakukan apa-apa kan bukan tipe idaman. Payah.” Mulai dari situ aku tidak suka pada Key. Mulutnya tidak semanis wajahnya. Wajahnya hanya tipuan saja -,-

“Nona Hanna, sudah sampai…” ucap supir Key, aku mengangguk.

“Key?” aku menatap Key yang masih tidak ingin memandangku.

Biasanya dia mengucapkan kata-kata yang tidak terduga pada saat seperti ini. ada apa? Apa dia menghindariku?

“Aku pulang, Key,” ucapku.

Key hanya mengangguk sekali. Lagi-lagi tanpa memandangku.

Akhirnya aku keluar dari mobil itu dengan kesal. Berjalan memasuki rumah sambil menggerutu.

“Selamat datang, nona Hanna…”

Aku tetap berjalan tanpa memperhatikan pelayan-pelayan di sekitarku. Aku terus berjalan kearah ruangan kerja appa.

Appa!” seruku.

“Ne, ada apa?” tanya appa, alisnya bertaut karena sikapku yang agak kurang sopan.

“Aku ingin perjodohanku dengan Key di batalkan!” seruku. Rasa kesalku pada Key terbawa, hingga akhirnya aku berkata keras pada appa.

Wae?” tanya appa.”Kupikir kau rukun dengannya?”

“Tidak! Aku tidak ingin di jodohkan dengannya!”

Mianhae, kalau permintaanmu yang ini appa tidak bisa kabulkan.”

Wae?!” tanyaku, amarahku memuncak.

“Karena Key sudah appa anggap sebagai anak sendiri,” jawab appa.

“Tapi aku sudah punya namjachingu…,” ucapku, sekarang suaraku pelan.

Mwo?

“Aku sudah punya namjachingu,” jawabku, mantap.

Nugu? Bawa dia ke hadapan appa, appa ingin lihat siapa yang bisa membuatmu menyukainya.”

“Besok aku akan membawanya,” ujarku, lalu keluar dari ruang kerja appa.

***

-keesokan harinya-

“Kyu…,” panggilku, ragu-ragu.

“Mmm?” gumamnya, kelihatannya dia sedang asyik memeriksa perkembangan klub sepak bola di laporan yang di buat Minhyo. Aku mendengus.

“Aku ingin bicara,” ucapku, dengan nada agak memaksa.

Akhirnya, walaupun wajahnya agak enggan, ia memandangku.”Bicara apa?” tanyanya, agak kesal dan dingin.

“Kau kenapa sih? aku kan cuma ingin berbicara denganmu sebentar,” ujarku, nada suaraku mulai meninggi.

“Tidak bisa nanti, sepulang sekolah?” tanya Kyu, alisnya bertaut.

“Ini penting Kyu! Kau harus mendengarkan!” seruku, dengan nada memerintah.

“Hei, aku ini bukan bonekamu yang seenaknya kau perintah ya,” ucap Kyu, suaranya mulai mendingin. Menyadari kesalahanku, aku segera meminta maaf.

Mianhae, aku tidak bermaksud seperti itu…,” ucapku, dengan wajah memelas.”Aku cuma ingin bilang… datanglah ke rumahku, sepulang sekolah.”

“Ke rumahmu, sepulang sekolah?” tanya Kyu, mengangkat sebelah alisnya.

To be continue…

Mian ceritanya gaje n agak berputar2 n gila. Maaf banget~ makasii buat yang uda mo baca ffku yang gila ini. hehe~

Komen ya~ gamsahamnida~ ^^

11 tanggapan untuk “Fragolla Taste [part 5]”

    1. heheh~
      kyu sedang dilema XD

      mau ato ga yaaa??
      qta liat aja d episode slanjutnya *emng serial?* XD

      okeoke ^^ gomawo dah baca, onn 😀

  1. huwaaaa…seru seru seru
    aduh kyu jgn mw deh, mending kmu putusin aja hanna..toh kmu jg udah tw perasaan minhyo ama kmu…ato kamu dateng aja tapi blg ama appa-nya klo kmu hanya nganggep dy temen aja..trus tw ttg hanna ama key, dan lgsg ngasih tw minhyo ttg mereka..trus jadian ama minhyo *ya ampun sayah ngayal gini*
    pokoknya lanjut ya chingu..jgn kelamaan. klo ngga bisa2 ni saya makin ngaler ngidul *hadduh*

  2. hya~
    masa kyuhyun udah mau dikenalin ma appa.a?!
    omo~
    itu buruk~

    Lanjut saeng!!!
    ^^/Fighting!!

Tinggalkan Balasan ke SherLyditasari Batalkan balasan