Let’s Get Married, It Started With A Game?

{Kyura Moment} Let’s Get Married, It Started With A Game?

Author   : syipoh and elftodie

Cast       : Cho Kyuhyun, Lee Hyora, Lee Donghae, Eun Hyuk, Eun Hyuk

Rate       : PG17

Genre     : comedy, romance, marriedlife, sedikit geje ama mesum #plaakkk

Length   : oneshot

Disclaimer : This fanfic is ours. No plagiarizing and bashing! 

Gomawo sebelumnya buat author yang baek hati mau posting ff geje ini. Oke oke.. Ide cerita ini ga tau berasal dari mana. Author berdua ini sedang sakit jiwa karena tergila-gila sama seorang namja tampan bernama Cho Kyuhyun. Keke. Oh, ya. Ff ini sudah pernah di posting sebelumnya di blog author, kkumfiction.wordpress.com. Happy reading. >_<

*****

Hyora’s P.O.V

“YA! CHO KYUHYUN!! Habiskan sayurannya!” teriakku kesal. Ini sudah kesekian kalinya ia membuang sayurannya.

“SHIREO!! Aku bukan kerbau atau kelinci. Lagian kenapa kau memasukkan sayuran ke dalam masakanmu padahal kau tahu aku benci sayuran!” balasnya sambil tetap memperhatikan laptop di depannya.

Ah, menyebalkan sekali namja itu. Segera kubereskan meja makan dan terpaksa sayuran yang tidak dia makan akhirnya kumakan juga. Dasar! Kalian pasti ingin tahu kenapa aku mau memasakkan makanan untuk namja menyebalkan seperti itu kan? Ffuh. Ceritanya panjang. Tapi, aku harap kalian tidak bosan mendengarnya. Sebelumnya, kenalkan dulu. Namaku adalah Lee Hyora. Gadis biasa berusia 22 tahun. Aku tinggal bersama kakak laki-lakiku, Lee Donghae dan ayahku, Lee Byung Hoon. Ibuku sudah meninggal waktu aku berumur 4 tahun. Aku suka sekali bermain game online. Yah, tapi tidak semaniak suamiku yang satu ini. Suami? Ya, namja menyebalkan yang selalu menyisihkan sayuran ini adalah suamiku. Bagaimana bisa? Ini bermula dari 3 bulan yang lalu.

End of Hyora’s P.O.V

Flashback 3 bulan yang lalu

Author P.O.V

“Sial! Brengsek! Ah, tidak! Mati kau! Mati! Yes! Arghhh!!” teriak seorang laki-laki sambil menatap laptopnya dengan tatapan membunuh. Gadis-gadis yang sedari tadi melihatnya karena tertarik dengan wajah tampannya pun bergidik ngeri. Penilaian mereka tentang namja itu berubah dengan mendengar teriakannya yang memekakkan telinga. Tapi, namja itu dengan santainya tetap berteriak meskipun sekarang dia sedang berada di kafe yang pengunjungnya bisa dibilang cukup ramai.

“Maaf, permisi. Ini pesanan anda.” seorang pelayan datang dan membawa pesanan makanan namja itu.

“Ah, ya. Terima kasih.”ucapnya seraya memamerkan ‘senyum maut’ nya. Senyum yang bisa dibilang cukup mengerikan karena ternyata namja itu telah menderita kekalahan yang cukup telak saat bermain melawan seseorang. Seseorang yang sudah berbulan-bulan menjadi lawan mainnya. Tetapi, tetap saja. Susah baginya untuk mengalahkannya. Dia bukannya tidak jago bermain game. Dia bahkan sudah sering ikut kompetesi game dan menang. Tapi, untuk lawan yang kali ini entah kenapa terasa sulit sekali untuk dikalahkan. Dari 10 kali tanding, ia hanya mampu menang 3 kali. ‘Sungguh menyedihkan’pikir namja itu. Dia mulai mengutak-atik laptopnya. Mencari tombol chat di laptopnya sambil memakan makanan pesanannya. Pop!

GaemGyu       : “Hei, bodoh. Kenapa kau menang terus, huh?”

Myeonjajang   : “Hah?! Siapa yang kau bilang bodoh? Bukannya kau yang bodoh? Kau kan kalah  terus jika bertanding denganku? :P”

“Sial!” umpat namja itu. Dia ini sebenarnya siapa sih? Aku penasaran sekali dengannya?

GameKyu       : “Menyebalkan sekali kau. Baru menang 7 kali!”

Myeonjajang   : “Daripada kau menang Cuma 3 kali. Kekeke. PABO.”

“Benar-benar cari mati dia! Belum tahu siapa aku, hah?” geramnya lalu meneguk habis jus jeruk yang dipesannya. Amarahnya benar-benar membuncah. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benak namja itu. Ia mengeluarkan seringaian setannya. Huh! Mati kau kali ini.

End of Author P.O.V

Kyuhyun P.O.V

Aku harus membalas kekalahanku. Mau ditaruh dimana mukaku? Kalah lebih dari lima kali. Sungguh memalukan!

GameKyu       : “Kau dimana?”

Myeonjajang   : “Aku? Memangnya ada urusan apa kau tanya-tanya? Ck. Menyebalkan sekali kau. Sudahlah. Kau, kalau ingin kalah lagi besok saja kita tanding lagi. Hahaha.”

GameKyu       : “Sial kau! Awas saja, besok aku pasti menang.”

Myeonjajang   : “Yayaya.. Menang dalam mimpimu.”

Ck. Benar-benar menguji kesabaranku rupanya. Aku segera mematikan layanan chat. Aku harus segera bertindak jika tidak ingin namaku semakin tercemar karena kalah bermain game. Kulihat profil orang ini. Hmm.. Di privat rupanya. Ckck. Untung saja aku pernah belajar hack pada Eunhyuk hyung. Yah, meskipun dia menghack situs porno sih.. =.=

Segera kuketik berbagai macam ramuan sandi yang biasa kugunakan untuk menghack. Kuketik dengan kecepatan setan. Keke. Orang-orang suka sekali memanggilku setan. Katanya kelakuanku sama seperti makhluk itu. Yang benar saja. Muka seperti malaikat begini, dibilang seperti setan.

Ting! Unblocked success! Data accessed! Yes, berhasil. Kulihat profilnya. Lee Hyora. Yeoja? HAAAH?! Yeoja? Yang benar saja! Aku kalah dengan seorang yeoja. Ini sungguh memalukan dunia pergame-an (halah!). Mana mungkin seorang Cho Kyuhyun kalah dengan seorang yeoja? Aku benar-benar emosi sekarang. Sepertinya perkataan orang tentang sikap setanku benar. Mataku sekarang sedang bergerak liar di laptopku. Mencari software yang biasa kugunakan untuk mencari letak pemilik laptop ini. Tentu saja bisa. Asal dia sedang online, aku bisa melacaknya. Tidak sia-sia aku belajar hack. Untung saja dia masih online. Setelah kutunggu akhirnya ketemu. Aku memicingkan mataku seraya memperbesar gambar di peta onlineku. Tunggu. Sepertinya aku kenal daerah ini. Ini.. Ini… Senyuman licikku pun terkembang. Yeoja ini ternyata berada di kafe ini. Tempat aku duduk sekarang. Beruntung sekali aku.

Segera kualihkan pandanganku ke sekelilingku. Mencari-cari sosok yeoja ini. Ah, di sana. Kulihat ada seorang yeoja duduk di depan laptop sambil sekali-kali mengetikkan sesuatu di laptopnya. Aku hanya bisa melihatnya dari belakang karena ia duduk membelakangiku. Dari yang kulihat, dia memakai kaos sweater putih tipis lengan panjang dan celana panjang berwarna krem. Rambutnya panjang dan terlihat halus terawat. Ck. Sejak kapan aku jadi memperhatikan masalah rambut? Memang aku banci salon? Oke. Sekarang tinggal mengecek. Kusapu pandanganku ke sekitar. Hmm.. Tidak ada gadis lain yang memainkan laptop di sini. Kebanyakan adalah para lansia, pekerja kantoran, dan remaja SMA menyebalkan yang dari tadi mencuri pandang ke arahku. Saat aku melihat ke arah mereka, mereka mengalihkan pandangan mereka dan berpura-pura mengobrol. Benar-benar deh. Aku tau aku ini tampan, tapi bisakah mereka tidak memandangku seolah-olah ingin memakanku? Kulihat yeoja itu memanggil pelayan untuk membayar makanannya. Aku pun bergegas memasukkan laptopku ke dalam tas ranselku dan membayar makananku. Yeoja itu sekarang sedang memasukkan laptopnya ke dalam tasnya. Aku pun segera berdiri dan mendekat ke arahnya. Aku merasa jantungku berdetak lebih kencang. Rasanya seperti ketika aku menang kompetesi game tahun lalu. Aku menepuk pundaknya pelan.

“Lee Hyora-sshi?” tanyaku pelan.

“Ne?” ucapnya lembut. Yeoja itu membalikkan tubuhnya. Saat kulihat wajahnya. Ya, Tuhan! Tolong selamatkan diriku ini. Entah kenapa jantungku yang tadi berdetak kencang, sekarang menjadi lebih kencang. Dia.. Dia.. Dia benar-benar cantik. Bukan cantik yang biasa kau lihat saat melihat model atau bintang sinetron di televisi. Dia mempunyai aura yang berbeda. Aura yang sangat kuinginkan. Aura yang mungkin ah tidak bukan mungkin lagi. Tapi pasti. Pasti tidak akan membuatku bosan. Aura yang selalu menemani hari-hariku. Aura GAME!! Inilah yang aku cari selama ini. Aku tersadar dari lamunanku.

“Benar kau Lee Hyora-sshi?” tanyaku penasaran.

“Ne. Maaf, ada yang bisa saya bantu?”ucapnya seraya tersenyum.

“Aku GameKyu.” ucapku sedikit menggantung.

Ia mengerutkan alisnya. Mungkin ia sedikit bingung karena tiba-tiba ada namja tampan yang menghampirinya dan mengenalkan dirinya dengan cuma-cuma. Tapi, tidak sampai sepersekian detik ia menunjukkan ekspresi ‘oh-ternyata-itu-kau?’. Ck. Sama sekali tidak menyenangkan. Yeoja ini bahkan tidak terpesona sedetikpun dengan ketampananku. Apa dia ini benar-benar yeoja normal? Aku berusaha untuk menunjukkan senyum mautku kepadanya. Bukan senyum dengan aura setan yang biasa kuperlihatkan jika aku kalah. Tapi, senyum yang biasa aku tunjukkan untuk menipu aura setanku agar terlihat seperti malaikat. Biasanya ini berhasil membuat yeoja-yeoja itu gila dan berteriak memanggil namaku. Namun, sekarang yang kulihat sungguh tak bisa kupercaya. Dia hanya memandangku dengan tatapan meremehkan dan menganggap seolah aku hanyalah manusia pengganggu yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Oke, aku rasa aku harus memberikan shock terapi sedikit padanya. Aku duduk di hadapannya. Memandang lurus ke arah manik matanya yang ternyata berwarna hitam kecoklatan. Ku ambil nafas perlahan.

“Menikahlah denganku.” ucapku meyakinkan sambil tersenyum.

“Ne??” ucapnnya bingung.

Ck. Apa gadis ini benar-benar bodoh atau lambat sih? Emosiku mulai memuncak. Tidak cukupkah dia mengalahkanku hari ini.

“Ya! Apa kau tuli? Aku bilang menikahlah denganku!” teriakku keras.

End of Kyuhyun P.O.V

Hyora’s P.O.V

Omo! Ini sudah jam 7 malam. Sebentar lagi Donghae oppa dan appa akan segera pulang untuk makan malam. Aku segera memasukkan laptopku dan memanggil pelayan untuk membayar makananku. Saat aku akan berdiri tiba-tiba ada yang menepuk pundakku pelan. 

“Lee Hyora-sshi?” tanya orang yang kuyakini seorang pelan.

“Ne?” ucapku berusaha selembut mungkin. Aku membalikkan tubuhku. Tiba-tiba jantungku berdetak lebih kencang. Aku melihatnya dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Sempurna! Ini benar-benar sempurna. Namja di depanku ini benar-benar membuatku merasa telah menemukan harta karun. Dia tampan. Sungguh sangat tampan. Tetapi, bukan tampan yang biasa. Dia mempunyai ketampanan yang berbeda dari yang biasa kau lihat. Dia mempunyai aura yang berbeda. Aura yang sangat kuinginkan. Aura yang mungkin ah tidak bukan mungkin lagi. Tapi pasti. Pasti tidak akan membuatku bosan. Aura yang selalu menemani hari-hariku Aura GAME!! Inilah yang aku cari selama ini. Aku tersadar dari lamunanku ketika namja di hadapanku ini mulai berbicara.

“Benar kau Lee Hyora-sshi?” tanyanya terkesan penasaran. Suaranya sungguh lembut dan menenangkan.

“Ne. Maaf, ada yang bisa saya bantu?”ucapku tersenyum dan berusaha untuk tidak terlihat terlalu terpesona padanya.

“Aku GameKyu.” ucapnya sedikit menggantung.

Aku mengerutkan alisnya. Mencoba menerka apa maksudnya memperkenalkan dirinya dengan nama aneh yang terkesan seperti.. Tunggu. Rasanya aku pernah mendengar nama ini. Ayolah, kenapa otakku lama sekali loadingnya? Ah, dia. Namja ini. Tentu saja aku mengenalnya. Dia namja yang selalu kukalahkan kalau bermain game online. Mendadak aku menjadi sebal melihatnya. Hilang sudah pesona yang terpancar di tubuhnya. Aku menatapnya dan memberi dia ekspresi ‘oh-ternyata-itu-kau?’. Haha. Nampaknya dia agak sedikit terkejut dengan reaksiku. Yah, dia pikir aku akan berteriak melihatnya atau tersenyum lebar dan memeluknya? Yang benar saja. Begini-begini aku adalah wanita dengan harga diri tinggi. Aku hanya memandangku dengan tatapan meremehkan dan menganggap seolah dia hanyalah manusia pengganggu yang tiba-tiba muncul di hadapanku. Tiba-tiba dia duduk di hadapanku. Memandang lurus ke arah manik mataku lekat-lekat. Aigoo.. Aku akui mata coklatnya itu bisa membuatku meleleh dan segera mendapat izin untuk tinggal di rumah sakit jiwa kalau saja aku tidak menundukkan kepalaku. Kemudian kudengar dia menarik nafas panjang.

“Menikahlah denganku.” ucap namja gila itu.

Apa aku tidak salah dengar? Dia? Aku pun mencoba setenang mungkin.

“Ne??” ucapku pura-pura bingung. Aku ingin mengetes apakah kupingku ini perlu dibawa ke dokter THT atau tidak. Sepertinya kebiasaanku bermain game sambil mendengarkan musik keras-keras (yah, meskipun menggunakan headset) membuat pendengaranku agak sedikit terganggu.

Ck. Dia mendesah kesal. Kenapa lagi dia?

“Ya! Apa kau tuli? Aku bilang menikahlah denganku!” teriaknya keras.

“MWWO??!” kali ini aku balas berteriak tak kalah kencang.

Yang benar saja. Baru saja bertemu, namja gila ini sudah mengajakku menikah. Oke, sebelumnya kita memang pernah mengobrol. Tapi, itu kan hanya sebatas obrolan biasa sesama pemain game. Bukan obrolan pribadi.

“YA! Aish! Bisakah kau tidak teriak? Suaramu itu bisa membuatku tuli seketika!” ucapnya kali ini sudah tidak berteriak. Tetapi, tatapan matanya seolah meneriaki tubuhku.

Aku berusaha untuk mengumpulkan sisa-sisa kesadaranku yang mulai goyah karena pernyataan namja gila ini. Apakah dia benar-benar gila? Apakah dia baru pulang dari rumah sakit jiwa? Apakah karena kekalahannya yang kesekian kali dariku membuatnya gila? Oke. Terlalu banyak kata gila disini.

“Emm.. jogiyo… Apakah kau gila?” aku bertanya dengan intonasi selembut mungkin. Ck. Kenapa kata itu keluar lagi?

“Mwo? Gila? Kau yang gila!” ucapnya setengah berteriak.

Namja ini benar-benar membuatku kesal. Pertama, dia datang tak diundang. Lalu, tiba-tiba mengajakku menikah. Dan, kemudian mengatai aku gila juga. Hhh.. Aku menarik nafas panjang. Berusaha membuang amarahku yang mungkin bisa meledak setiap saat.

“Lalu kenapa tiba-tiba kau mengajakku, orang yang bahkan belum kau kenal untuk menikah denganmu. Apa aku masih bisa menganggapmu waras kalau tiba-tiba kau melamarku?” jelasku.

Dia nampak berpikir sesaat.

“Hmm. Benar juga. Memang aneh kalau baru bertemu langsung mengajak seseorang untuk menikah. Aku sendiri tidak tahu kenapa. Tapi, begitu melihatmu tiba-tiba kalimat itu yang terlontar di pikiranku dan terucap begitu saja.” jelasnya tenang.

“Lalu apa alasanku untuk menerima lamaranmu?” tanyaku mencoba mencari tahu alasan gila apa yang akan keluar dari mulutnya.

“Auramu.” jawabnya singkat.

“Aura? Hei, aku bukan peramal yang mempunyai aura gelap.” Aku sedikit terkekeh dengan jawabannya.

“Ani. Bukan itu maksudku. Kau tahu, saat melihatmu aku merasakan aura yang begitu kuinginkan dan selalu ada dalam bayanganku selama ini. Apakah kau tidak merasa hal yang sama?” ucapnya serius.

Benar juga. Saat pertama aku melihatnya, aku merasa ada yang berbeda dengannya. Emm, sebelumnya aku belum pernah terlalu dekat dengan laki-laki. Jantungku juga berdetak kencang kalau melihatnya. Apakah ini cinta? Ah, ani. Saat aku hampir ketauan main game oleh kakakku pun jantungku berdetak kencang. Cinta darimana?

“Emm.. Yah, sepertinya begitu. Tapi aku yakin itu bukan cinta. Kau tahu? Menikah bukan hal sepele dan main-main.” ucapku berusaha meyakinkan namja ini agar menyerah.

“Aku tahu. Tapi tidak ada seorangpun yang bisa menolak pesonaku dan lamaranku. Kau tahu? Gadis-gadis di sana dari tadi memandangiku dan di luar sana masih banyak gadis yang menginginkanku untuk jadi pacarnya. Apa kau tidak merasa menyia-nyiakan keberuntungan yang datang menghampirimu?” ucapnya seraya menunjuk ke arah gadis-gadis SMA yang sedari tadi yah memang melihatnya dengan tatapan memuja dan melihatku dengan tatapan menyebalkan.

“Cih. Pede sekali kau Tuan GameKyu?” ejekku.

“Tentu saja. Kau tahu tidak ada yang berhasil menolak pesonaku.” ucapnya bangga.

Kali ini aku benar-benar muak mendengar ucapannya.

“Kalau begitu kenapa tidak kau nikahi saja yeoja-yeoja yang tergila-gila padamu itu Tuan yang tidak ada yang berhasil menolak pesonaku?” ejekku.

“Aku tidak mau. Aku hanya menginginkanmu.” ucapnya sambil menunjuk jari telunjuknya ke arahku.

“Kalau begitu akupun tidak mau. Memangnya siapa kau? Datang seenaknya lalu memintaku untuk menikah denganmu? Kau pikir aku mau?”sergahku. Namja ini benar-benar memancing emosiku. Aku melihat ke jam dinding yang ada di kafe ini. Astaga! Ini sudah jam ½ 8 malam! Aku harus segera pulang. Kalau tidak bisa habis aku sama oppa dan appaku. Kulihat dia terdiam. Akupun mengambil kesempatan untuk berdiri dan mulai beranjak pergi dari hadapannya.

“Mau kemana kau?” ucapnya dingin seraya menarik tanganku. Tatapannya menjadi berubah. Menakutkan.

“Aku mau pulang. Kau pikir aku hanya menghabiskan waktu hanya untuk bermain game saja? Aku juga punya kehidupan sendiri tahu?” tepisku.

“Duduk!”

“Shireo!”

“Duduk dulu. Aku belum selesai bicara.” ucapnya yang kali ini jauh lebih menakutkan dari tatapannya tadi. Dia memang tidak berteriak. Tapi, ucapannya kali ini terkesan mematikan. Akupun yang takut mendengar ucapannya langsung duduk. Oppa!! Appa!! Tolong aku!

“Begini saja. Kita taruhan. Siapa yang menang di game kali ini maka harus menuruti perintah yang menang. Kalau aku yang menang, maka kau harus menikah denganku tanpa penolakan apapun. Tapi, kalau kau menang, aku akan melakukan apapun yang kau minta?” tawarnya padaku.

“SHIREO!” teriakku lantang. Yang benar saja. Masa aku harus menikah dengannya kalau aku kalah. Oke, aku bukannya takut kalau aku kalah. Tapi, masa aku harus menikah dengannya hanya gara-gara jika aku kalah bermain game? Sungguh menggelikan.

“Apakah kau takut Nona Lee Hyora?” ucapnya dengan nada mengejek.

“Mwo? Yang benar saja. Aku? Takut padamu? Bukannya harusnya kau yang takut padaku karena kau selalu kalah dariku?” ejekku.

“Cih.. Kalau kau takut kalah bilang saja. Kita bisa menundanya sampai kau siap bertanding denganku.” ejeknya lagi.

Kali ini kesabaranku benar-benar habis. Berani-beraninya dia mengejekku takut kalah bermain game dengannya. Harga diriku sebagai yeoja terhormat dicabik-cabik oleh namja gila ini.

“Baiklah. Kita bertanding!” ucapku sengit. Dia tersenyum licik ke arahku.

“Oke, kita mulai sekarang.” ucapnya seraya mengeluarkan laptop dari tasnya.

“Sekarang?” tanyaku bingung.

“Ya, masa tahun depan. Aku tidak ingin membuang waktuku. Cepat!” ucapnya tak sabaran.

Akupun mengeluarkan laptopku dari tasku. Setelah kunyalakan, kami pun segera memulai permainan ini. Permainan yang mempertaruhkan harga diriku dan juga nasib masa depanku.

End of Hyora’s P.O.V

Author P.O.V

Kedua orang itu pun segera memulai pertarungan mereka. Sesekali terdengar teriakan dari mulut namja dan decakan kesal dari mulut sang yeoja. Orang-orang yang tadinya hanya melihat mereka dari jauh pun banyak yang mulai mendekat. Mereka sangat penasaran dengan hasil akhir pertandingan itu.

“Argh.. Ayo cepat!! MATI KAU!! MATI!” teriak Kyuhyun. Hyora menjauhkan telinganya sambil terus berkonsentrasi dengan gamenya. 

“YAH! Tidak perlu berteriak-teriak begitu! Cish. Dasar anak-anak!” balas Hyora.

“Siapa yang kau bilang anak-anak, hah?” ucap Kyuhyun tanpa melihat Hyora sama sekali.

“Kau!”Siapa lagi?” sergah Hyora.

Keadaan Kyuhyun mulai terdesak. Nyawanya hampir di ujung tanduk. Kyuhyun tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja. Otaknya mulai mencari akal. Dia merasa tidak boleh kalah kali ini karena akan sangat memalukan. Bukan hanya dia akan ditertawakan oleh orang-orang yang sejak tadi menonton mereka. Tapi, ia akan lebih malu lagi kalau ia kalah dengan yeoja.

Kyuhyun pun mulai membulatkan tekad dan tangannya mulai bergerak cepat. Aura setan yang biasa ia sembunyikan kini ia keluarkan. Saat Hyora mulai sedikit lengah, Kyuhyun dengan cepat menyerang habis-habisan dan tanpa henti. Hyora yang biasanya bermain tenang pun mulai kewalahan. Dia tidak menyangka kalau namja di sebelahnya ini bisa dengan cepat membalik keadaan.

“Sial!” celetuk Hyora pelan. Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan. Sebentar lagi kemenangan akan berada di tangannya.

YOU LOST. Terpampang jelas di laptop Hyora. Dia melongo melihat dirinya kalah telak. Apalagi di tangan seorang namja gila itu. Dia menggembungkan pipinya kesal dan menatap ke arah namja itu yang sudah berteriak kegirangan dan tertawa keras. Orang-orang yang sedari tadi menonton pun bertepuk tangan.

“Baiklah nona Lee Hyora, oh tidak. Sebentar lagi kau akan menjadi istriku berarti aku harus memanggilmu “Nyonya Cho Hyora”. Kekeke.” ujar Kyuhyun mantap dan memberi penekanan pada kata Nyonya Cho Hyora.

“Ugh. Kau hanya sedang beruntung kali ini!” ucapnya tajam.

“Beruntung? Mungkin iya. Tapi, kenyataannya aku tetap menang kan? Dan kau harus penuhi permintaanku. Menikah denganku.” desisnya tak kalah tajam.

End of Author P.O.V

Kyuhyun’s P.O.V

“Beruntung? Mungkin iya. Tapi, kenyataannya aku tetap menang kan? Dan kau harus penuhi permintaanku. Menikah denganku.” desisku tajam membalas pernyataan yeoja itu.

Sebenarnya alasanku ingin menikahinya bukan karena aku menyukai aura itu. Tapi, itu karena aku ingin tahu jurus rahasia di game yang biasa kami mainkan. Untung saja tadi aku memilih game yang sering aku menangkan waktu bertanding dengan dia. Kalau tidak mungkin aku bisa kalah. Konyol kan? Mungkin kalian bisa bilang aku konyol atau bahkan gila. Hanya karena game aku mau menikahi yeoja ini? Hhh.. Akupun tidak tahu. Tapi, nyatanya itulah yang keluar dari mulutku dan yang akan menjadi pilihanku.

“Baiklah, tuan…” dia menggantung kalimat seolah menanyakan sesuatu.

“Cho Kyuhyun. Panggil saja Kyuhyun. Atau kalau kau suka kau bisa memanggilku si Tampan, nona manis.” ucapku menggodanya. Terlihat semburat merah keluar dari pipinya. Aigoo.. Dia imut sekali ternyata. Tsk. Apa yang kukatakan barusan? Tidak masuk akal. Bagiku game adalah yang nomor 1.

Hyora tiba-tiba terlihat panik. Dia melirik jam tangan yang ada di tangannya.

“Astaga! Sudah jam ½ 9! Aku harus segera pulang.” pekiknya.

“Mau kemana kau?” ucapku dan tanpa sadar aku menarik tangannya.

“Lepas. Tentu saja aku mau pulang. Bisa dimarahin habis-habisan nanti kalau aku pulang kemalaman.” ucapnya sambil melepas tanganku.

“Aku ikut.” ucapku singkat.

End Of Kyuhyun P.O.V

Hyora’s P.O.V

“Aku ikut.” ucapnya singkat. Hah? Yang benar saja? Apa yang dia inginkan sebenarnya?

“Untuk apa?” tanyaku sambil menyampirkan tasku. Bersiap untuk pergi.

“Tentu saja untuk melamarmu, bodoh. Apa kau ingin langsung menikah denganku sekarang juga?” ejeknya.

“Yang benar saja. Shireo!” sergahku dan mulai berjalan keluar kafe.

“Kau tidak lupa kan kau kalah, nona Lee Hyora?” ucapnya licik.

“Cish. Baiklah. Jangan salahkan aku kalau terjadi apa-apa dengan dirimu, ya? Aku tidak bisa menjamin kau akan selamat.” ucapku sengaja menakut-nakutinya.

Jujur. Appa dan oppaku itu sangat protektif sekali kepadaku. Mereka selalu mengikuti kemanapun aku pergi, menyuruhku tidak boleh melakukan ini dan itu, dan tidak boleh berpergian sendiri. Bahkan, aku tidak pernah pergi sekalipun dengan laki-laki. Awalnya, aku tidak menyukai perlakuan mereka ini. Tapi, aku sadar. Mungkin karena mereka sangat menyayangiku makanya jadi seperti itu. Yah, meskipun terkadang tingkah mereka itu sangat merepotkanku. =,=

“Untuk apa aku takut? Aku baru saja menang darimu. Tidak ada yang perlu kutakutkan.” ejeknya. Namja ini. Benar-benar deh. Ingin sekali kugetok kepalanya. Tapi, melihat aura setan yang tadi dia keluarkan aku sepertinya harus benar-benar berhati-hati jika tidak ingin terjebak dalam bahaya.

“Kaja!” ucapnya lagi sambil menarik tanganku. Aku salah tingkah. Yah meskipun hanya sedikit loh. Sedikit, ya? Jangan salah sangka. Dia adalah namja pertama yang pernah memegang tanganku selain appa dan oppaku tentu saja.

Dia menggiringku menuju sebuah mobil audi berwarna hitam. Nampaknya, namja ini bukan orang sembarangan. Dia terlihat kaya. Aku baru menyadari saat aku sudah duduk di kursi penumpang. Dia memakai kaos armani putih, sweater tipis berwarna hitam, dan celana jeans dengan warna hitam. Pakaian itu sungguh sangat pas melekat di tubuhnya.

“Kenapa kau terus melihatku, huh? Baru sadar kalau aku tampan?” ucapnya tanpa melihat ke arahku.

“A-ani. Siapa yang melihat ke arahmu. Aku hanya melihat ke arah jalan. Aku takut nanti kau tersesat.” elakku.

“Cish. Bohong.” sanggahnya.

“Habis perempatan itu, belok kiri. Rumahku yang berwarna hijau itu.” ucapku mengalihkan pembicaraan. Dia hanya diam dan memakirkan mobilnya di depan rumahku. Kulihat mobil appa dan motor sport Donghae oppa sudah terparkir di depan rumah. Perasaanku jadi tidak enak.

“Ya! Kau yakin kau mau masuk?” ucapku ragu.

“Tentu saja. Appa dan eomma mu ada di rumah kan?” tanyanya sambil mengunci mobilnya.

“Appa ada di rumah. Tapi, eomma sudah tidak ada.” ucapku pelan.

“Ah, mian.” ucapnya merasa bersalah.

“Gwaenchana.” ucapku pelan.

“Kaja!” ucapnya bersemangat. Dia menggandeng tanganku dan ini sudah kesekian kalinya jantungku berdetak kencang. Apa karena aku belum makan? Kruyuk.. Ah, benar. Ini karena aku sedang lapar.

End Of Hyora’s P.O.V

Author P.O.V

“Appa! Oppa! Aku pulang! Maaf aku terlambat!” kata Hyora. Kyuhyun hanya mengikutinya, masih menggenggam tangannya.

“Eo! Hyora-ya! Lihat Appa membawa makanan kesukaanmu!” teriak appa Hyora yang sepertinya sedang di dapur. Hyora dan Kyuhyun pun akhirnya memilih duduk di ruang tamu. Hyora cemas dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Sementara itu, Kyuhyun terlihat tenang-tenang saja.

“Ya! Nanti kalau kau ditanya sudah berapa lama pacaran denganku, jawab saja 3 bulan.” bisik Hyora.

“Ne. Kenapa harus bilang kita pacaran. Kita kan belum pernah pacaran?” ucapnya santai.

“Apakah tidak aneh jika kau tiba-tiba melamar seorang gadis tapi kau tidak pernah pacaran dengannya? Ikutilah permintaanku jika kau masih ingin selamat.” ucapku.

“Tsk. Baiklah.” ucapnya malas.

“Hyora-ya! Kenapa kau pulangnya lama seka…li.” ucap Donghae yang tiba-tiba muncul. Hyora dan Kyuhyun pun refleks berdiri dan melepas genggaman tangan mereka. Kyuhyun membungkuk sopan ke arah Donghae.

Raut muka Donghae seketika berubah. Wajahnya yang tadinya ceria melihat adik kesayangannya pulang berubah menjadi seram. Hyora sudah menduga ini akan terjadi. Apalagi, Kyuhyun adalah lelaki pertama. Catat. Lelaki pertama yang dibawanya pulang ke rumah.

“APPA! Cepat kemari!” teriak Donghae.

“Ada apa Donghae~ya! Kenapa kau teriak-teri..ak.” ucap appa Hyora tak kalah kaget. Dia sampai hampir menjatuhkan piring berisi jajangmyun, makanan kesukaan Hyora.

“Siapa dia, Hyora~ya?” tanya Appa Hyora yang terdengar seperti suara ancaman. Hyora menelan ludahnya pelan. ‘Ini pasti akan terjadi’ batinnya.

“Kenalkan, appa. Dia namja chinguku, Cho Kyuhyun.” ucap Hyora pelan.

“Annyeong haseyo, Cho Kyuhyun imnida.” ucap Kyuhyun seraya tersenyum.

End Of Author P.O.V

Kyuhyun P.O.V

“Annyeong haseyo, Cho Kyuhyun imnida.” ucapku seraya tersenyum. Berusaha terlihat sopan. Tapi, nampaknya dua lelaki di hadapanku ini yang merupakan appa dan oppa Hyora tidak senang dengan kehadiranku. Apa mereka merasa iri dengan ketampananku? Tsk.

“Duduk.” ucap Appa Hyora dingin. Kami berdua pun duduk. Dapat kulihat muka Hyora berubah menjadi pucat. Kenapa dengan anak ini?

“Appa..” panggil Hyora pelan.

“Diamlah.” ucap Oppa Hyora dingin. Tiba-tiba suasana menjadi sunyi. Appa dan oppa Hyora hanya memandangiku sedari tadi tanpa mengatakan sepatah katapun. Aku yang sudah tidak sabar akhirnya memberanikan diri untuk bicara.

“Jogiyo. Ada yang ingin aku sampaikan kepada Anda, ahjussi?” ucapku sopan.

“AHJUSSI? Sejak kapan aku menjadi pamanmu?” teriaknya lantang. Oke, sepertinya aku mengerti kenapa Hyora dari tadi terlihat takut melihat appa dan oppanya. Mereka terlihat sangat protektif sekali terhadap gadis ini.

“Maaf, aku rasa aku memang harus memanggil anda begitu, bukan? Tidak mungkin aku memanggil anda Abeonim karena aku belum resmi menikah dengan putri Anda. Benar begitu?” jelasku masih berusaha terlihat sopan.

Hyora menundukkan kepalanya dan menggenggam tanganku kuat. Aku yakin dia sangat ketakutan sekarang. Jadi, aku hanya menggenggam tangannya lebih erat. Kulihat di ekor mataku, appa dan oppa Hyora sedang memandangi kami dengan tatapan tajam. Mereka ingin menakutiku rupanya. Cish. Tapi, aku tak takut. Untuk apa aku mempunyai gelar raja setan kalau dipelototin begitu saja aku sudah takut?

“Appa.. sebenarnya dia..” ucapnya terbata-bata dan masih saja menunduk. Aku kasihan melihatnya jadi kuputuskan untuk melanjutkan kalimatnya. Kulepaskan genggamanku di tangan Hyora.

“Saya ingin melamar putri anda dan menjadikannya istri saya.” ucapku pelan namun terkesan tegas. Hyora kaget dengan pernyataanku yang tiba-tiba. Appa dan oppanya pun tak kalah kaget. Namun, ekspresi mereka lebih cenderung marah kepadaku.

“Keluar.” ucap ayahnya dingin.

“Ne?” aku mencoba berkilah. Apakah aku tidak salah dengar.

“KELUAR!” kini ayahnya berteriak.

“Appa!” panggil Hyora.

“Kau! Masuk ke kamar!” teriak appa Hyora. Kakak Hyora segera membawa Hyora yang sudah menangis itu ke kamarnya.

“Mau apalagi kau disini, anak muda? Aku kan sudah mengusirmu?” ucapnya tajam. Cih. Mau mengusirku? Baiklah, lihat saja nanti.

“Baiklah, ahjussi. Saya permisi dulu.” ucapku seraya membungkukkan badanku. Aku melangkah mundur dan mulai berbalik. Saat aku hendak berjalan langkahku terhenti. Aku membalikkan tubuhku lagi. Kulihat appa Hyora masih berdiri di tempatnya tadi. Mengatur nafasnya yang mungkin kelelahan karena marah-marah barusan. Siapa suruh dia marah?

“Ahjussi.” panggilku. Dia hanya diam.

“Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan putrimu.” ucapku seraya pergi sebelum ada benda keras yang akan terlempar ke tubuhku. Tunggulah Hyora. Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu sebelum kau menikah denganku dan kudapatkan jurus rahasiamu.

End Of Kyuhyun’s P.O.V

Hyora’s P.O.V

Aku ditarik pelan oleh Donghae oppa ke dalam pelukannya. Dia membawaku ke kamarku. Entah mengapa, aku tak tahu. Tapi, setelah mendengarnya di usir oleh appaku, air mataku menetes begitu saja. Tidak. Tidak mungkin aku jatuh cinta pada orang yang bahkan asal usulnya belum ku ketahui.

“Tidurlah. Aku rasa kau butuh ketenangan.” Donghae oppa menidurkanku dan menarik selimutku lalu mengecup keningku pelan. Dia menghapus sisa-sisa air mataku dan menatapku iba.

“Oppa..” panggilku.

“Ssh.. Tidurlah. Semuanya akan baik-baik saja. Jalja~” ucapnya lembut lalu menyalakan lampu kecil di meja sebelah ranjangku dan mematikan lampu besar (ngerti kan maksudnya?).

Saat Donghae oppa keluar aku mendudukkan tubuhku dan mulai berpikir. Tunggu dulu. Tunggu. Kalau appaku menolak Kyuhyun untuk menikah denganku, itu berarti aku tidak perlu menikah dengannya dan perjanjian itu akan batal begitu saja. Ahaha.. Aku pun tersenyum senang dan mulai membaringkan tubuhku kembali. Aku yakin Kyuhyun tidak akan berani lagi mendatangiku.

Dugaanku tentang Kyuhyun yang akan menyerah begitu saja ternyata salah. Dia masih tidak mau menyerah. Benar-benar namja keras kepala. Dia terus mendatangi rumahku, meskipun akhirnya dia di usir lagi oleh appa. Dia juga kerap datang membawa oleh-oleh entah darimana dia mendapatkannya, apa peduliku. Donghae oppa yang biasanya begitu protektif padaku, entah kenapa menjadi sedikit memberikan kesempatan untuk Kyuhyun. Bahkan mereka berdua terlihat akrab ketika Kyuhyun sedang ke rumahku, tanpa appa di rumah tentunya.

Suatu hari, aku mendapat telepon dari rumah sakit yang mengatakan bahwa appaku kecelakaan. Aku yang sedang sibuk mengerjakan tugas di kamar pun langsung berlari dan pergi ke rumah sakit. Sesampainnya di sana, kulihat Donghae oppa sudah berada di lobi rumah sakit. Sepertinya dia juga baru sampai.

“Oppa!” panggilku keras.

“Hyora-ya!” dia membalikkan tubuhnya dan berlari kecil ke arahku.

“Bagaimana keadaan appa?” tanyaku cemas.

“Aku tidak tahu. Aku juga baru sampai.” ucapnya terengah. Aku dan Donghae oppa segera menuju meja resepsionis dan menanyakan kamar appa. Kamipun segera mencari kamar appa. Sesampainya di sana, aku melihat pemandangan yang mengejutkanku. Appa sedang berbicara dengan Kyuhyun. Dan yang membuatku lebih terkejut lagi, mereka berdua tertawa lepas.

“Appa.” panggilku dan Donghae oppa kompak. Nampaknya, Donghae oppa sama terkejutnya denganku.

“Ah, kalian sudah datang?” ucap appa sambil tersenyum. Kyuhyun pun tersenyum kepadaku.

“Appa tidak apa-apa, kan? Mana yang sakit? Mana yang luka?” tanyaku.

“Hahaha. Tenanglah. Appa tidak apa-apa. Hanya luka sedikit.” ucapnya seraya tertawa. Memang sih, appa terlihat baik-baik saja. Tapi, kenapa ada Kyuhyun di sini? Dan kenapa ia bisa terbaring di kasur dengan luka lecet di lengan dan kakinya? Appa yang sepertinya sadar akan tatapanku ke arah Kyuhyun pun langsung berbicara.

“Dia yang menyelamatkan appa. Tadi, sewaktu appa sedang menyeberang tiba-tiba ada mobil yang melaju kencang padahal sedang lampu merah. Appa yang sedang menelepon tidak melihat ke arah mobil sampai mobil itu sudah dekat. Untung saja, Kyuhyun berlari dan menolong appa. Yah, meskipun dia luka-luka.” jelasnya.

“Oh, begitukah?” ucapku bingung. Aku masih tidak percaya dengan apa yang appa bilang. Dan dari pandangan mataku, aku bisa melihat appa sudah mulai akrab dengan Kyuhyun. Owow. Tanda bahaya. Aku mendekat ke arah Kyuhyun dan duduk di sampingnya.

“Oh, ya.” tiba-tiba appa berbicara lagi.

“Ne, appa?”

“Masalah kau dan Kyuhyun. Aku pikir waktu itu dia hanya main-main denganmu. Makanya aku menggertak dan mengusirnya. Namun, nampaknya Kyuhyun benar-benar menyukaimu dan dia tidak menyerah begitu saja. Di tambah lagi, dia sudah menyelamatkan nyawa appa. Appa rasa mungkin ini sudah waktunya appa melepaskan putri kesayangan appa ini. Donghae, kau tidak keberatan kan kalau adikmu menikah duluan?” ucap appa.

“Tentu saja, haha. Aku bangga padamu, dongsaeng~ah.” ucap Donghae seraya memukul pelan lengan Kyuhyun.

“Yah, hyung! Appo!” ucap Kyuhyun sambil meringis.

“Ups, mian.” ucap Donghae. Semua yang ada di ruangan ini pun tertawa kecuali aku. Aku kehilangan kata-kata. Aku merasa ini semua hanya mimpi belaka atau fiktif belaka seperti di sinetron-sinetron. Tapi, saat ku coba untuk mencubit lenganku rasanya awww sakit. Kualihkan pandanganku ke arah Kyuhyun yang masih tertawa. Dia menatapku dan tersenyum.

“Akhirnya.. Perjuanganku tidak sia-sia kan, Hyora~ya?” tanyanya sambil menunjukkan senyum liciknya.

“N-n-ne.” ucapku tergagap.

“Aigoo.. Adikku gugup karena sebentar lagi akan menikah.” ucap Donghae oppa tertawa. Yang lain pun ikut tertawa. Sementara aku? Aku mulai menyadarkan diriku bahwa sebentar lagi aku akan menikah dengan namja gila yang super m.e.n.y.e.b.a.l.k.a.n.

Flashback end

Yah, begitulah kisahku. Setelah Kyuhyun keluar dari rumah sakit, aku pun menikah dengannya dengan persiapan pernikahan yang hanya 2 minggu. Cepat? Tentu saja. Itu semua di luar dugaanku. Keluarga Kyuhyun yang sangat senang melihat anaknya ingin menikah segera mempersiapkan pernikahan dengan cepat. Meskipun, dia juga melangkahi kakak perempunanya, sama sepertiku.

Nampaknya, orang tuanya sudah benar-benar frustasi karena kudengar dari ibunya dia sama sekali tidak pernah membawa perempuan ke rumah dan selalu mengurung diri di kamar dengan laptop kesayangannya untuk bermain game. Tsk. Dan aku baru tahu, kalau dia itu ternyata satu kampus denganku dan sangat terkenal. Itupun kuketahui setelah sahabatku, Park Bo Ram memberitahuku saat aku mengenalkannya dengan Kyuhyun. Ternyata, aku benar-benar kuper. =_=”.

Teman-temanku pun melontarkan kata iri kepadaku karena aku beruntung bisa menikah dengannya. Cih, yang benar saja.

Lalu, kalian pasti bertanya kan? Bagaimana rasanya ciuman pertamaku? Ckck. Kalian ini benar-benar mesum. Kalau kalian pikir Kyuhyun menciumku saat upacara pernikahan, itu memang benar. Tapi, sampai sekarang bibirku masih suci, karena yang Kyuhyun cium itu puncak kepalaku, bukan bibirku.

Akupun bersyukur karena ia tidak pernah macam-macam meskipun kami tidur sekamar. Sekamar? Ya, tentu saja. Mau tidur dimana lagi? Sebenarnya ada satu kamar lagi. Tapi, aku dan Kyuhyun sama-sama tak mau mengalah karena kamar itu kecil. Jadinya, kami pun tidur satu kamar tanpa pernah bersentuhan sama sekali.

Dari hasil 3 bulan pernikahanku, akupun jadi tahu banyak tentang dia. Dia merupakan anak bungsu, sama sepertiku. Makanya, dia sangat manja. Walaupun aku manja dengan oppaku dan appaku, tapi aku rasa aku tidak separah dia. Tsk.

Ah, ada lagi. Dia itu kalau tidur meskipun berwajah malaikat, ya kuakui itu. Dia itu selalu membuat pulau saat tidur dan mengorok keras sekali. Sering sekali aku sumpal mulutnya dengan bantal agar dia tidak berisik. Dia juga suka sekali dengan jajangmyun, sama sepertiku. Tapi, dia sepertinya sudah parah sekali. Dia bisa hampir tiap hari memakannya tanpa bosan dan menyuruhku membuatkannya terus.

Pantas saja badannya kurus seperti tengkorak. Begitulah yang setidaknya kuketahui darinya. Yah, meskipun ia itu menyebalkan dan kekanak-kanakan sekali, dia cukup menyenangkan untuk diajak bermain game. Ingat kan? Kalau aku menikah dengannya juga gara-gara game? Walaupun kebanyakan aku yang menang. Kekeke.

Dan yang paling menyebalkan adalah dia sangat membenci sayuran. Aku sudah berkali-kali mengingatkan kalau tubuhnya sudah terlalu kurus karena kurang sayuran tapi ia tetap tidak mau memakannya. Alhasil, akulah yang selalu memakan sayuran yang dipinggirkannya itu karena tidak baik membuang makanan, bukan? Untuk kelakuan menyebalkan lainnya, akan kujelaskan jika ada momen yang tepat.

Aku selesai memakan sayuran yang tadi Kyuhyun pinggirkan ketika bel apartemen kami berbunyi. Oh, ya. Aku lupa memberitahu kalian kalau kami tinggal di apartemen pemberian orang tua Kyuhyun. Dia benar-benar disayang rupanya. Dan yang membuatku senang, kakak perempuannya, Ahra Eonni dan eommanya sangat baik terhadapku.

“Ya, tunggu sebentar.” ucapku seraya berjalan ke arah pintu.

“Eunhyuk oppa?” ucapku terkaget. Ah, ya. Dia adalah sahabat suamiku sekaligus kakakku, Lee Hyuk Jae. Tapi, dia lebih suka dipanggil Eun Hyuk. Dan yang menyebalkan, dia ini berotak yadong. =.=

“Ne, annyeong Hyora~ya.” ucapnya riang dan masuk begitu saja ke rumahku. Dia menengok ke sana kemari seolah sedang mencari sesuatu.

“Oppa~ya! Apa yang ingin kau lakukan di rumahku?” tanyaku.

“Ah, oh. Aku mencari Kyuhyun. Dimana dia?” tanyanya.

“Oh, dia sedang mandi. Ada apa memang?” balasku. Dia tiba-tiba tersenyum licik. Aku jadi merasa takut dan curiga kepadanya.

“Emm.. Kau habis.. ehehe.. Habis.. Begituan dengannya ya?” tanyanya cengengesan. Kulihat wajahnya aneh sekali. Kenapa dia tertawa begitu?

“Maksud oppa? Begitu apa?” tanyaku bingung. Aku benar-benar tak mengerti jalan pikirannya.

“Aish. Masa kau tidak tahu? Itu loh? Yang biasa dilakukan suami dan istri di malam hari?” ucapnya makin tak karuan. Apa sih maksudnya? Kenapa aku jadi bingung? Otakku benar-benar lambat sekali sekarang ini. Ini pasti gara-gara aku kebanyakan main game. Astaga! Apa maksudnya ‘hubungan suami istri’ yang seperti itu? >///<

“Ahaha.. Mukamu merah sekali. Berarti dugaanku benar, kan?” ucapnya mesum.

“A-a-ni. Kami tidak melakukan apa-apa?” balasku. yang benar saja. Ciuman saja kami belum pernah. Aku sendiri heran, sebenarnya tujuan kami menikah itu apa sih? Memang sih aku tidak benci dengannya. Tapi, aku juga tidak cinta dengannya. Sungguh aneh.

“Ahaha. Ya sudahlah. Aku kemari hanya ingin memberi kalian ini. Selamat menonton!” ucapnya seraya berjalan ke arah pintu keluar.

“Apa ini?” tanyaku bingung sambil melihat dvd yang ada di tanganku. Tidak ada covernya. Mencurigakan.

“Tonton saja bersama Kyuhyun!” teriaknya lalu terdengar suara pintu tertutup. Aku berjalan menuju kamar, mencoba mengira-ngira apa yang ada di dalam dvd ini.

Klik. Kyuhyun keluar dari kamar mandi hanya menggunkan handuk yang melingkar di pinggangnya dan hanya menutup bagian bawahnya saja. o_O. Omo! Aku kaget sekali. Aku belum pernah melihatnya seperti ini. Akupun menutup mataku. Aku malu!! >////<

“Ya! Siapa yang tadi datang? Aku dengar suara bel.” ucapnya sambil memakai kaos ke tubuhnya.

“I-i-itu. Tadi ada Eunhyuk oppa. Dia memberiku dvd ini.” ucapku masih menutup mataku.

“Ya! Kenapa kau menutup matamu?” tanyanya. samar-samar kucium aroma tubuhnya. Aku rasa sekarang dia sudah mendekat ke arahku.

“A-ani. Aku hanya sedikit pusing.” kilahku.

“Oh, begitu. Mana coba kulihat dvd nya?” ujarnya yang sudah berpakaian lengkap sambil mengambil dvd itu dari tanganku. Alisnya berkerut memandangi dvd yang ada di tangannya.

“Apa ini? Aku tidak meminta Eunhyuk hyung untuk mendownloadkanku film baru?” ucapnya bingung. Oh, ya. Satu lagi kebiasaannya. Dia sangat suka menonton sinetron. Seperti ibu-ibu saja. =.=

“Coba saja kita lihat. Katanya kita disuruh menonton.” ucapku diikuti anggukan kepalanya.

Dia pun segera menyalakan tivi yang ada di kamar kami dan memasukkan dvd itu ke dvd player. Kyuhyun segera duduk di sampingku. Kami berdua kaget karena tiba-tiba muncul Eunhyuk oppa dan Donghae oppa di layar tivi.

“Apa yang mereka lakukan?” tanyaku pada Kyuhyun. Dia mengangkat pundak dan kepalanya.

“Molla. Mungkin dia ingin mempublikasikan hubungan mereka berdua. Haha..” ucapnya sambil tertawa. PLETAK. Kupukul kepalanya.

“Tidak lucu tau!” Kyuhyun hendak membalasku saat Eunhyuk oppa mulai bicara. Iapun menghentikan gerakannya dan kembali konsentrasi ke tv.

“Kyuhyun~ah, Hyora~ya, sebelumnya selamat kalian sudah menikah! Ahaha. Aku jadi kepingin. Hehe. Nah, beruhubung kemarin waktu kalian menikah aku tidak sempat memberi kado, maka aku memberi kadonya sekarang saja ya? Tak apa kan? Keke.” ucapnya panjang lebar.

“Ne, Kyuhyun~ah, Hyora~ya, terimalah kado dari kami ini dan segera berikan hasil yang nyata. Ahaha.” Donghae oppa dan Eunhyuk oppa tertawa bersama. Hasil yang nyata? Apa maksudnya?

“Sudah, ya~ Annyeong!” ucap mereka dan blet. Layar menjadi hitam pertanda selesai. Tapi, kemudian aku melihat sesuatu. Oh, ada filmnya toh. Kyuhyun masih fokus ke arah layar kaca tanpa mempedulikanku.

Kulihat kembali ke arah tivi. Ada seorang yeoja berhenti di depan rumah, lalu seorang namja keluar dari rumah. Mereka tampak mengobrol dan yah aku hanya sedikit mengerti pembicaraan mereka karena mereka berbicara dengan bahasa Inggris aksen Amerika yang kurang begitu jelas di telingaku. Yang kutahu, yeoja itu diajak masuk ke dalam rumah si namja dan yeoja itupun menurut.

Saat masuk ke dalam rumah, tiba-tiba sang namja sudah mencium bibir yeoja itu. Awalnya, pelan. Namun, lama kelamaan namja itu melumat bibir yeoja itu dan yeoja itu membalasnya cepat. Tangan namja itu bergerak liar ke kaos yang dipakai yeoja itu dan melepasnya cepat. Yeoja itu pun juga melepas kaos namja itu cepat. Mereka segera masuk ke dalam kamar masih dengan bibir mereka yang menempel. Aku menyadari sesuatu, ini bukan film biasa. Ini adalah… YADONG!! Awas kau Lee Hyuk Jae!! Kualihkan pandanganku ke arah Kyuhyun. Dia sepertinya kaget sekali dan saat mata kami berpandangan dia segera mencari ponselnya.

“Hyora~ya! Matikan tivinya!” perintahnya. Aku yang menyadari bahwa namja dan yeoja di tivi itu sudah tidak menggunakan apapun langsung mematikan tivinya.

“YAK! LEE HYUK JAE! APA MAKSUDMU?!” teriaknya lantang.

“Ahahaha. Santai, Kyuhyun~ah. Bagaimana? Kau sudah mempraktekkannya? Kekeke. Cklek!” terdengar suara telepon dimatikan.

Aku melihat Kyuhyun yang terlihat marah namun frustasi. Dia melihat ke arahku. Omo! Jangan bilang dia mau menyerangku? Dia memajukan tubuhnya ke arahku. Aku pun refleks mundur ke belakang. Aku menundukkan kepalaku, tak berani menatapnya. Mataku tiba-tiba menemukan sesuatu. Aku melihat celana pendek yang dipakai Kyuhyun. Eh, kenapa ada sesuatu yang menonjol di celananya itu? Apa dia sedang sakit?

“Kyuhyun~ah. Apa kau sedang sakit?” tanyaku pelan. Kulihat dia menghentikan gerakannya untuk mendekatiku.

“Maksudmu?” tanyanya singkat.

“Itu.. Celanamu.. Seperti ada… Ada yang… Menonjol..” ucapku terbata-bata. Kulihat dia terkesiap dan melihat ke arah celananya. Dia segera menutup celananya dengan tangannya dan lari ke arah kamar mandi di kamar kami. Aku bingung dengannya. Apa dia baik-baik saja?

“LEE HYUK JAE!!! MATI KAU!!!” teriaknya dari kamar mandi.

~FIN~

Ehehe. Rampung deh akhirnya proyek oneshot antara saya dan esa eonni. Well, gejekah? Aneh? Haha. Harap maklum karena kami memang seperti itu. Mungkin saat membaca siapa tokohnya, kalian akan berpikir kalau Donghae adalah orang ketiga. Tapi, kalian salah. Saya sudah terlalu sering melihat si Ikan menjadi orang ketiga.

Maka, untuk kali ini saya menjadikannya kakak si gadis. Nah, untuk si Hyora kalian bisa membayangkannya sebagai diri kalian sendiri. Ingat! Ini bukan author loh. Jadi, jangan marah-marah dulu. Nah, untuk kalian yang penasaran adegan film piiip di atas, itu sebenarnya pengalaman pribadi author waktu di warnet dan tidak sengaja menyetel film piip piip itu tanpa author ketahui kalau itu adalah film piiip. Tapi, dilanjutin juga noh. Dasar! Nah, buat kalian yang penasaran gimana lanjutan cerita mereka, pantengin aja blog kami. >_<

{Kyura Moment} Let’s Get Married, It Started With A Game?

Author   :syipoh and elftodie

Cast       :Cho Kyuhyun, Lee Hyora, Lee Donghae, Eun Hyuk, Eun Hyuk

Rate       :PG17

Genre     :comedy, romance, marriedlife, sedikit geje ama mesum #plaakkk

Length   : oneshot

Disclaimer : This fanfic is ours. No plagiarizing and bashing! 

Gomawo sebelumnya buat author yang baek hati mau posting ff geje ini. Oke oke.. Ide cerita ini ga tau berasal dari mana. Author berdua ini sedang sakit jiwa karena tergila-gila sama seorang namja tampan bernama Cho Kyuhyun. Keke. Oh, ya. Ff ini sudah pernah di posting sebelumnya di blog author, kkumfiction.wordpress.com. Happy reading. >_<

*****

Hyora’s P.O.V

“YA! CHO KYUHYUN!! Habiskan sayurannya!”teriakku kesal. Ini sudah kesekian kalinya ia membuang sayurannya.

“SHIREO!! Aku bukan kerbau atau kelinci. Lagian kenapa kau memasukkan sayuran ke dalam masakanmu padahal kau tahu aku benci sayuran!”balasnya sambil tetap memperhatikan laptop di depannya.

Ah, menyebalkan sekali namja itu. Segera kubereskan meja makan dan terpaksa sayuran yang tidak dia makan akhirnya kumakan juga. Dasar! Kalian pasti ingin tahu kenapa aku mau memasakkan makanan untuk namja menyebalkan seperti itu kan? Ffuh. Ceritanya panjang. Tapi, aku harap kalian tidak bosan mendengarnya. Sebelumnya, kenalkan dulu. Namaku adalah Lee Hyora. Gadis biasa berusia 22 tahun. Aku tinggal bersama kakak laki-lakiku, Lee Donghae dan ayahku, Lee Byung Hoon. Ibuku sudah meninggal waktu aku berumur 4 tahun. Aku suka sekali bermain game online. Yah, tapi tidak semaniak suamiku yang satu ini. Suami? Ya, namja menyebalkan yang selalu menyisihkan sayuran ini adalah suamiku. Bagaimana bisa? Ini bermula dari 3 bulan yang lalu.

End of Hyora’s P.O.V

Flashback 3 bulan yang lalu

Author P.O.V

“Sial! Brengsek! Ah, tidak! Mati kau! Mati! Yes! Arghhh!!” teriak seorang laki-laki sambil menatap laptopnya dengan tatapan membunuh. Gadis-gadis yang sedari tadi melihatnya karena tertarik dengan wajah tampannya pun bergidik ngeri. Penilaian mereka tentang namja itu berubah dengan mendengar teriakannya yang memekakkan telinga. Tapi, namja itu dengan santainya tetap berteriak meskipun sekarang dia sedang berada di kafe yang pengunjungnya bisa dibilang cukup ramai.

“Maaf, permisi. Ini pesanan anda.” seorang pelayan datang dan membawa pesanan makanan namja itu.

“Ah, ya. Terima kasih.”ucapnya seraya memamerkan ‘senyum maut’ nya. Senyum yang bisa dibilang cukup mengerikan karena ternyata namja itu telah menderita kekalahan yang cukup telak saat bermain melawan seseorang. Seseorang yang sudah berbulan-bulan menjadi lawan mainnya. Tetapi, tetap saja. Susah baginya untuk mengalahkannya. Dia bukannya tidak jago bermain game. Dia bahkan sudah sering ikut kompetesi game dan menang. Tapi, untuk lawan yang kali ini entah kenapa terasa sulit sekali untuk dikalahkan. Dari 10 kali tanding, ia hanya mampu menang 3 kali. ‘Sungguh menyedihkan’pikir namja itu. Dia mulai mengutak-atik laptopnya. Mencari tombol chat di laptopnya sambil memakan makanan pesanannya. Pop!

GaemGyu       :“Hei, bodoh. Kenapa kau menang terus, huh?”

Myeonjajang   :“Hah?! Siapa yang kau bilang bodoh? Bukannya kau yang bodoh? Kau kan kalah  terus jika bertanding denganku? :P”

“Sial!” umpat namja itu. Dia ini sebenarnya siapa sih? Aku penasaran sekali dengannya?

GameKyu       :“Menyebalkan sekali kau. Baru menang 7 kali!”

Myeonjajang   :“Daripada kau menang Cuma 3 kali. Kekeke. PABO.”

“Benar-benar cari mati dia! Belum tahu siapa aku, hah?” geramnya lalu meneguk habis jus jeruk yang dipesannya. Amarahnya benar-benar membuncah. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benak namja itu. Ia mengeluarkan seringaian setannya. Huh! Mati kau kali ini.

End of Author P.O.V

 

Kyuhyun P.O.V

Aku harus membalas kekalahanku. Mau ditaruh dimana mukaku? Kalah lebih dari lima kali. Sungguh memalukan!

GameKyu       :“Kau dimana?”

Myeonjajang   :“Aku? Memangnya ada urusan apa kau tanya-tanya? Ck. Menyebalkan sekali kau. Sudahlah. Kau, kalau ingin kalah lagi besok saja kita tanding lagi. Hahaha.”

GameKyu       :“Sial kau! Awas saja, besok aku pasti menang.”

Myeonjajang   :“Yayaya.. Menang dalam mimpimu.”

Ck. Benar-benar menguji kesabaranku rupanya. Aku segera mematikan layanan chat. Aku harus segera bertindak jika tidak ingin namaku semakin tercemar karena kalah bermain game. Kulihat profil orang ini. Hmm.. Di privat rupanya. Ckck. Untung saja aku pernah belajar hack pada Eunhyuk hyung. Yah, meskipun dia menghack situs porno sih.. =.=

Segera kuketik berbagai macam ramuan sandi yang biasa kugunakan untuk menghack. Kuketik dengan kecepatan setan. Keke. Orang-orang suka sekali memanggilku setan. Katanya kelakuanku sama seperti makhluk itu. Yang benar saja. Muka seperti malaikat begini, dibilang seperti setan.

Ting! Unblocked success! Data accessed! Yes, berhasil. Kulihat profilnya. Lee Hyora. Yeoja? HAAAH?! Yeoja? Yang benar saja! Aku kalah dengan seorang yeoja. Ini sungguh memalukan dunia pergame-an (halah!). Mana mungkin seorang Cho Kyuhyun kalah dengan seorang yeoja? Aku benar-benar emosi sekarang. Sepertinya perkataan orang tentang sikap setanku benar. Mataku sekarang sedang bergerak liar di laptopku. Mencari software yang biasa kugunakan untuk mencari letak pemilik laptop ini. Tentu saja bisa. Asal dia sedang online, aku bisa melacaknya. Tidak sia-sia aku belajar hack. Untung saja dia masih online. Setelah kutunggu akhirnya ketemu. Aku memicingkan mataku seraya memperbesar gambar di peta onlineku. Tunggu. Sepertinya aku kenal daerah ini. Ini.. Ini… Senyuman licikku pun terkembang. Yeoja ini ternyata berada di kafe ini. Tempat aku duduk sekarang. Beruntung sekali aku.

Segera kualihkan pandanganku ke sekelilingku. Mencari-cari sosok yeoja ini. Ah, di sana. Kulihat ada seorang yeoja duduk di depan laptop sambil sekali-kali mengetikkan sesuatu di laptopnya. Aku hanya bisa melihatnya dari belakang karena ia duduk membelakangiku. Dari yang kulihat, dia memakai kaos sweater putih tipis lengan panjang dan celana panjang berwarna krem. Rambutnya panjang dan terlihat halus terawat. Ck. Sejak kapan aku jadi memperhatikan masalah rambut? Memang aku banci salon? Oke. Sekarang tinggal mengecek. Kusapu pandanganku ke sekitar. Hmm.. Tidak ada gadis lain yang memainkan laptop di sini. Kebanyakan adalah para lansia, pekerja kantoran, dan remaja SMA menyebalkan yang dari tadi mencuri pandang ke arahku. Saat aku melihat ke arah mereka, mereka mengalihkan pandangan mereka dan berpura-pura mengobrol. Benar-benar deh. Aku tau aku ini tampan, tapi bisakah mereka tidak memandangku seolah-olah ingin memakanku? Kulihat yeoja itu memanggil pelayan untuk membayar makanannya. Aku pun bergegas memasukkan laptopku ke dalam tas ranselku dan membayar makananku. Yeoja itu sekarang sedang memasukkan laptopnya ke dalam tasnya. Aku pun segera berdiri dan mendekat ke arahnya. Aku merasa jantungku berdetak lebih kencang. Rasanya seperti ketika aku menang kompetesi game tahun lalu. Aku menepuk pundaknya pelan.

“Lee Hyora-sshi?” tanyaku pelan.

“Ne?” ucapnya lembut. Yeoja itu membalikkan tubuhnya. Saat kulihat wajahnya. Ya, Tuhan! Tolong selamatkan diriku ini. Entah kenapa jantungku yang tadi berdetak kencang, sekarang menjadi lebih kencang. Dia.. Dia.. Dia benar-benar cantik. Bukan cantik yang biasa kau lihat saat melihat model atau bintang sinetron di televisi. Dia mempunyai aura yang berbeda. Aura yang sangat kuinginkan. Aura yang mungkin ah tidak bukan mungkin lagi. Tapi pasti. Pasti tidak akan membuatku bosan. Aura yang selalu menemani hari-hariku. Aura GAME!! Inilah yang aku cari selama ini. Aku tersadar dari lamunanku.

“Benar kau Lee Hyora-sshi?” tanyaku penasaran.

“Ne. Maaf, ada yang bisa saya bantu?”ucapnya seraya tersenyum.

“Aku GameKyu.” ucapku sedikit menggantung.

Ia mengerutkan alisnya. Mungkin ia sedikit bingung karena tiba-tiba ada namja tampan yang menghampirinya dan mengenalkan dirinya dengan cuma-cuma. Tapi, tidak sampai sepersekian detik ia menunjukkan ekspresi ‘oh-ternyata-itu-kau?’. Ck. Sama sekali tidak menyenangkan. Yeoja ini bahkan tidak terpesona sedetikpun dengan ketampananku. Apa dia ini benar-benar yeoja normal? Aku berusaha untuk menunjukkan senyum mautku kepadanya. Bukan senyum dengan aura setan yang biasa kuperlihatkan jika aku kalah. Tapi, senyum yang biasa aku tunjukkan untuk menipu aura setanku agar terlihat seperti malaikat. Biasanya ini berhasil membuat yeoja-yeoja itu gila dan berteriak memanggil namaku. Namun, sekarang yang kulihat sungguh tak bisa kupercaya. Dia hanya memandangku dengan tatapan meremehkan dan menganggap seolah aku hanyalah manusia pengganggu yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Oke, aku rasa aku harus memberikan shock terapi sedikit padanya. Aku duduk di hadapannya. Memandang lurus ke arah manik matanya yang ternyata berwarna hitam kecoklatan. Ku ambil nafas perlahan.

“Menikahlah denganku.”ucapku meyakinkan sambil tersenyum.

“Ne??”ucapnnya bingung.

Ck. Apa gadis ini benar-benar bodoh atau lambat sih? Emosiku mulai memuncak. Tidak cukupkah dia mengalahkanku hari ini.

“Ya! Apa kau tuli? Aku bilang menikahlah denganku!”teriakku keras.

End of Kyuhyun P.O.V

 

Hyora’s P.O.V

Omo! Ini sudah jam 7 malam. Sebentar lagi Donghae oppa dan appa akan segera pulang untuk makan malam. Aku segera memasukkan laptopku dan memanggil pelayan untuk membayar makananku. Saat aku akan berdiri tiba-tiba ada yang menepuk pundakku pelan. 

“Lee Hyora-sshi?” tanya orang yang kuyakini seorang pelan.

“Ne?” ucapku berusaha selembut mungkin. Aku membalikkan tubuhku. Tiba-tiba jantungku berdetak lebih kencang. Aku melihatnya dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Sempurna! Ini benar-benar sempurna. Namja di depanku ini benar-benar membuatku merasa telah menemukan harta karun. Dia tampan. Sungguh sangat tampan. Tetapi, bukan tampan yang biasa. Dia mempunyai ketampanan yang berbeda dari yang biasa kau lihat. Dia mempunyai aura yang berbeda. Aura yang sangat kuinginkan. Aura yang mungkin ah tidak bukan mungkin lagi. Tapi pasti. Pasti tidak akan membuatku bosan. Aura yang selalu menemani hari-hariku Aura GAME!! Inilah yang aku cari selama ini. Aku tersadar dari lamunanku ketika namja di hadapanku ini mulai berbicara.

“Benar kau Lee Hyora-sshi?” tanyanya terkesan penasaran. Suaranya sungguh lembut dan menenangkan.

“Ne. Maaf, ada yang bisa saya bantu?”ucapku tersenyum dan berusaha untuk tidak terlihat terlalu terpesona padanya.

“Aku GameKyu.” ucapnya sedikit menggantung.

Aku mengerutkan alisnya. Mencoba menerka apa maksudnya memperkenalkan dirinya dengan nama aneh yang terkesan seperti.. Tunggu. Rasanya aku pernah mendengar nama ini. Ayolah, kenapa otakku lama sekali loadingnya? Ah, dia. Namja ini. Tentu saja aku mengenalnya. Dia namja yang selalu kukalahkan kalau bermain game online. Mendadak aku menjadi sebal melihatnya. Hilang sudah pesona yang terpancar di tubuhnya. Aku menatapnya dan memberi dia ekspresi ‘oh-ternyata-itu-kau?’. Haha. Nampaknya dia agak sedikit terkejut dengan reaksiku. Yah, dia pikir aku akan berteriak melihatnya atau tersenyum lebar dan memeluknya? Yang benar saja. Begini-begini aku adalah wanita dengan harga diri tinggi. Aku hanya memandangku dengan tatapan meremehkan dan menganggap seolah dia hanyalah manusia pengganggu yang tiba-tiba muncul di hadapanku. Tiba-tiba dia duduk di hadapanku. Memandang lurus ke arah manik mataku lekat-lekat. Aigoo.. Aku akui mata coklatnya itu bisa membuatku meleleh dan segera mendapat izin untuk tinggal di rumah sakit jiwa kalau saja aku tidak menundukkan kepalaku. Kemudian kudengar dia menarik nafas panjang.

“Menikahlah denganku.”ucap namja gila itu.

Apa aku tidak salah dengar? Dia? Aku pun mencoba setenang mungkin.

“Ne??”ucapku pura-pura bingung. Aku ingin mengetes apakah kupingku ini perlu dibawa ke dokter THT atau tidak. Sepertinya kebiasaanku bermain game sambil mendengarkan musik keras-keras (yah, meskipun menggunakan headset) membuat pendengaranku agak sedikit terganggu.

Ck. Dia mendesah kesal. Kenapa lagi dia?

“Ya! Apa kau tuli? Aku bilang menikahlah denganku!”teriaknya keras.

“MWWO??!” kali ini aku balas berteriak tak kalah kencang.

Yang benar saja. Baru saja bertemu, namja gila ini sudah mengajakku menikah. Oke, sebelumnya kita memang pernah mengobrol. Tapi, itu kan hanya sebatas obrolan biasa sesama pemain game. Bukan obrolan pribadi.

“YA! Aish! Bisakah kau tidak teriak? Suaramu itu bisa membuatku tuli seketika!” ucapnya kali ini sudah tidak berteriak. Tetapi, tatapan matanya seolah meneriaki tubuhku.

Aku berusaha untuk mengumpulkan sisa-sisa kesadaranku yang mulai goyah karena pernyataan namja gila ini. Apakah dia benar-benar gila? Apakah dia baru pulang dari rumah sakit jiwa? Apakah karena kekalahannya yang kesekian kali dariku membuatnya gila? Oke. Terlalu banyak kata gila disini.

“Emm.. jogiyo… Apakah kau gila?” aku bertanya dengan intonasi selembut mungkin. Ck. Kenapa kata itu keluar lagi?

“Mwo? Gila? Kau yang gila!” ucapnya setengah berteriak.

Namja ini benar-benar membuatku kesal. Pertama, dia datang tak diundang. Lalu, tiba-tiba mengajakku menikah. Dan, kemudian mengatai aku gila juga. Hhh.. Aku menarik nafas panjang. Berusaha membuang amarahku yang mungkin bisa meledak setiap saat.

“Lalu kenapa tiba-tiba kau mengajakku, orang yang bahkan belum kau kenal untuk menikah denganmu. Apa aku masih bisa menganggapmu waras kalau tiba-tiba kau melamarku?” jelasku.

Dia nampak berpikir sesaat.

“Hmm. Benar juga. Memang aneh kalau baru bertemu langsung mengajak seseorang untuk menikah. Aku sendiri tidak tahu kenapa. Tapi, begitu melihatmu tiba-tiba kalimat itu yang terlontar di pikiranku dan terucap begitu saja.”jelasnya tenang.

“Lalu apa alasanku untuk menerima lamaranmu?”tanyaku mencoba mencari tahu alasan gila apa yang akan keluar dari mulutnya.

“Auramu.”jawabnya singkat.

“Aura? Hei, aku bukan peramal yang mempunyai aura gelap.” Aku sedikit terkekeh dengan jawabannya.

“Ani. Bukan itu maksudku. Kau tahu, saat melihatmu aku merasakan aura yang begitu kuinginkan dan selalu ada dalam bayanganku selama ini. Apakah kau tidak merasa hal yang sama?”ucapnya serius.

Benar juga. Saat pertama aku melihatnya, aku merasa ada yang berbeda dengannya. Emm, sebelumnya aku belum pernah terlalu dekat dengan laki-laki. Jantungku juga berdetak kencang kalau melihatnya. Apakah ini cinta? Ah, ani. Saat aku hampir ketauan main game oleh kakakku pun jantungku berdetak kencang. Cinta darimana?

“Emm.. Yah, sepertinya begitu. Tapi aku yakin itu bukan cinta. Kau tahu? Menikah bukan hal sepele dan main-main.”ucapku berusaha meyakinkan namja ini agar menyerah.

“Aku tahu. Tapi tidak ada seorangpun yang bisa menolak pesonaku dan lamaranku. Kau tahu? Gadis-gadis di sana dari tadi memandangiku dan di luar sana masih banyak gadis yang menginginkanku untuk jadi pacarnya. Apa kau tidak merasa menyia-nyiakan keberuntungan yang datang menghampirimu?”ucapnya seraya menunjuk ke arah gadis-gadis SMA yang sedari tadi yah memang melihatnya dengan tatapan memuja dan melihatku dengan tatapan menyebalkan.

“Cih. Pede sekali kau Tuan GameKyu?”ejekku.

“Tentu saja. Kau tahu tidak ada yang berhasil menolak pesonaku.”ucapnya bangga.

Kali ini aku benar-benar muak mendengar ucapannya.

“Kalau begitu kenapa tidak kau nikahi saja yeoja-yeoja yang tergila-gila padamu itu Tuan yang tidak ada yang berhasil menolak pesonaku?” ejekku.

“Aku tidak mau. Aku hanya menginginkanmu.”ucapnya sambil menunjuk jari telunjuknya ke arahku.

“Kalau begitu akupun tidak mau. Memangnya siapa kau? Datang seenaknya lalu memintaku untuk menikah denganmu? Kau pikir aku mau?”sergahku. Namja ini benar-benar memancing emosiku. Aku melihat ke jam dinding yang ada di kafe ini. Astaga! Ini sudah jam ½ 8 malam! Aku harus segera pulang. Kalau tidak bisa habis aku sama oppa dan appaku. Kulihat dia terdiam. Akupun mengambil kesempatan untuk berdiri dan mulai beranjak pergi dari hadapannya.

“Mau kemana kau?”ucapnya dingin seraya menarik tanganku. Tatapannya menjadi berubah. Menakutkan.

“Aku mau pulang. Kau pikir aku hanya menghabiskan waktu hanya untuk bermain game saja? Aku juga punya kehidupan sendiri tahu?” tepisku.

“Duduk!”

“Shireo!”

“Duduk dulu. Aku belum selesai bicara.”ucapnya yang kali ini jauh lebih menakutkan dari tatapannya tadi. Dia memang tidak berteriak. Tapi, ucapannya kali ini terkesan mematikan. Akupun yang takut mendengar ucapannya langsung duduk. Oppa!! Appa!! Tolong aku!

“Begini saja. Kita taruhan. Siapa yang menang di game kali ini maka harus menuruti perintah yang menang. Kalau aku yang menang, maka kau harus menikah denganku tanpa penolakan apapun. Tapi, kalau kau menang, aku akan melakukan apapun yang kau minta?”tawarnya padaku.

“SHIREO!”teriakku lantang. Yang benar saja. Masa aku harus menikah dengannya kalau aku kalah. Oke, aku bukannya takut kalau aku kalah. Tapi, masa aku harus menikah dengannya hanya gara-gara jika aku kalah bermain game? Sungguh menggelikan.

“Apakah kau takut Nona Lee Hyora?”ucapnya dengan nada mengejek.

“Mwo? Yang benar saja. Aku? Takut padamu? Bukannya harusnya kau yang takut padaku karena kau selalu kalah dariku?”ejekku.

“Cih.. Kalau kau takut kalah bilang saja. Kita bisa menundanya sampai kau siap bertanding denganku.”ejeknya lagi.

Kali ini kesabaranku benar-benar habis. Berani-beraninya dia mengejekku takut kalah bermain game dengannya. Harga diriku sebagai yeoja terhormat dicabik-cabik oleh namja gila ini.

“Baiklah. Kita bertanding!”ucapku sengit. Dia tersenyum licik ke arahku.

“Oke, kita mulai sekarang.”ucapnya seraya mengeluarkan laptop dari tasnya.

“Sekarang?”tanyaku bingung.

“Ya, masa tahun depan. Aku tidak ingin membuang waktuku. Cepat!”ucapnya tak sabaran.

Akupun mengeluarkan laptopku dari tasku. Setelah kunyalakan, kami pun segera memulai permainan ini. Permainan yang mempertaruhkan harga diriku dan juga nasib masa depanku.

End of Hyora’s P.O.V

 

Author P.O.V

Kedua orang itu pun segera memulai pertarungan mereka. Sesekali terdengar teriakan dari mulut namja dan decakan kesal dari mulut sang yeoja. Orang-orang yang tadinya hanya melihat mereka dari jauh pun banyak yang mulai mendekat. Mereka sangat penasaran dengan hasil akhir pertandingan itu.

“Argh.. Ayo cepat!! MATI KAU!! MATI!”teriak Kyuhyun. Hyora menjauhkan telinganya sambil terus berkonsentrasi dengan gamenya. 

“YAH! Tidak perlu berteriak-teriak begitu! Cish. Dasar anak-anak!”balas Hyora.

“Siapa yang kau bilang anak-anak, hah?”ucap Kyuhyun tanpa melihat Hyora sama sekali.

“Kau!”Siapa lagi?”sergah Hyora.

Keadaan Kyuhyun mulai terdesak. Nyawanya hampir di ujung tanduk. Kyuhyun tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja. Otaknya mulai mencari akal. Dia merasa tidak boleh kalah kali ini karena akan sangat memalukan. Bukan hanya dia akan ditertawakan oleh orang-orang yang sejak tadi menonton mereka. Tapi, ia akan lebih malu lagi kalau ia kalah dengan yeoja.

Kyuhyun pun mulai membulatkan tekad dan tangannya mulai bergerak cepat. Aura setan yang biasa ia sembunyikan kini ia keluarkan. Saat Hyora mulai sedikit lengah, Kyuhyun dengan cepat menyerang habis-habisan dan tanpa henti. Hyora yang biasanya bermain tenang pun mulai kewalahan. Dia tidak menyangka kalau namja di sebelahnya ini bisa dengan cepat membalik keadaan.

“Sial!”celetuk Hyora pelan. Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan. Sebentar lagi kemenangan akan berada di tangannya.

YOU LOST. Terpampang jelas di laptop Hyora. Dia melongo melihat dirinya kalah telak. Apalagi di tangan seorang namja gila itu. Dia menggembungkan pipinya kesal dan menatap ke arah namja itu yang sudah berteriak kegirangan dan tertawa keras. Orang-orang yang sedari tadi menonton pun bertepuk tangan.

“Baiklah nona Lee Hyora, oh tidak. Sebentar lagi kau akan menjadi istriku berarti aku harus memanggilmu “Nyonya Cho Hyora”. Kekeke.” ujar Kyuhyun mantap dan memberi penekanan pada kata Nyonya Cho Hyora.

“Ugh. Kau hanya sedang beruntung kali ini!” ucapnya tajam.

“Beruntung? Mungkin iya. Tapi, kenyataannya aku tetap menang kan? Dan kau harus penuhi permintaanku. Menikah denganku.” desisnya tak kalah tajam.

End of Author P.O.V

 

Kyuhyun’s P.O.V

“Beruntung? Mungkin iya. Tapi, kenyataannya aku tetap menang kan? Dan kau harus penuhi permintaanku. Menikah denganku.” desisku tajam membalas pernyataan yeoja itu.

Sebenarnya alasanku ingin menikahinya bukan karena aku menyukai aura itu. Tapi, itu karena aku ingin tahu jurus rahasia di game yang biasa kami mainkan. Untung saja tadi aku memilih game yang sering aku menangkan waktu bertanding dengan dia. Kalau tidak mungkin aku bisa kalah. Konyol kan? Mungkin kalian bisa bilang aku konyol atau bahkan gila. Hanya karena game aku mau menikahi yeoja ini? Hhh.. Akupun tidak tahu. Tapi, nyatanya itulah yang keluar dari mulutku dan yang akan menjadi pilihanku.

“Baiklah, tuan…” dia menggantung kalimat seolah menanyakan sesuatu.

“Cho Kyuhyun. Panggil saja Kyuhyun. Atau kalau kau suka kau bisa memanggilku si Tampan, nona manis.” ucapku menggodanya. Terlihat semburat merah keluar dari pipinya. Aigoo.. Dia imut sekali ternyata. Tsk. Apa yang kukatakan barusan? Tidak masuk akal. Bagiku game adalah yang nomor 1.

Hyora tiba-tiba terlihat panik. Dia melirik jam tangan yang ada di tangannya.

“Astaga! Sudah jam ½ 9! Aku harus segera pulang.”pekiknya.

“Mau kemana kau?”ucapku dan tanpa sadar aku menarik tangannya.

“Lepas. Tentu saja aku mau pulang. Bisa dimarahin habis-habisan nanti kalau aku pulang kemalaman.”ucapnya sambil melepas tanganku.

“Aku ikut.”ucapku singkat.

End Of Kyuhyun P.O.V

 

Hyora’s P.O.V

“Aku ikut.”ucapnya singkat. Hah? Yang benar saja? Apa yang dia inginkan sebenarnya?

“Untuk apa?”tanyaku sambil menyampirkan tasku. Bersiap untuk pergi.

“Tentu saja untuk melamarmu, bodoh. Apa kau ingin langsung menikah denganku sekarang juga?”ejeknya.

“Yang benar saja. Shireo!”sergahku dan mulai berjalan keluar kafe.

“Kau tidak lupa kan kau kalah, nona Lee Hyora?”ucapnya licik.

“Cish. Baiklah. Jangan salahkan aku kalau terjadi apa-apa dengan dirimu, ya? Aku tidak bisa menjamin kau akan selamat.”ucapku sengaja menakut-nakutinya.

Jujur. Appa dan oppaku itu sangat protektif sekali kepadaku. Mereka selalu mengikuti kemanapun aku pergi, menyuruhku tidak boleh melakukan ini dan itu, dan tidak boleh berpergian sendiri. Bahkan, aku tidak pernah pergi sekalipun dengan laki-laki. Awalnya, aku tidak menyukai perlakuan mereka ini. Tapi, aku sadar. Mungkin karena mereka sangat menyayangiku makanya jadi seperti itu. Yah, meskipun terkadang tingkah mereka itu sangat merepotkanku. =,=

“Untuk apa aku takut? Aku baru saja menang darimu. Tidak ada yang perlu kutakutkan.”ejeknya. Namja ini. Benar-benar deh. Ingin sekali kugetok kepalanya. Tapi, melihat aura setan yang tadi dia keluarkan aku sepertinya harus benar-benar berhati-hati jika tidak ingin terjebak dalam bahaya.

“Kaja!”ucapnya lagi sambil menarik tanganku. Aku salah tingkah.Yah meskipun hanya sedikit loh.Sedikit, ya? Jangan salah sangka. Dia adalah namja pertama yang pernah memegang tanganku selain appa dan oppaku tentu saja.

Dia menggiringku menuju sebuah mobil audi berwarna hitam. Nampaknya, namja ini bukan orang sembarangan. Dia terlihat kaya. Aku baru menyadari saat aku sudah duduk di kursi penumpang. Dia memakai kaos armani putih, sweater tipis berwarna hitam, dan celana jeans dengan warna hitam. Pakaian itu sungguh sangat pas melekat di tubuhnya.

“Kenapa kau terus melihatku, huh? Baru sadar kalau aku tampan?”ucapnya tanpa melihat ke arahku.

“A-ani. Siapa yang melihat ke arahmu. Aku hanya melihat ke arah jalan. Aku takut nanti kau tersesat.”elakku.

“Cish. Bohong.”sanggahnya.

“Habis perempatan itu, belok kiri. Rumahku yang berwarna hijau itu.”ucapku mengalihkan pembicaraan. Dia hanya diam dan memakirkan mobilnya di depan rumahku. Kulihat mobil appa dan motor sport Donghae oppa sudah terparkir di depan rumah. Perasaanku jadi tidak enak.

“Ya! Kau yakin kau mau masuk?”ucapku ragu.

“Tentu saja. Appa dan eomma mu ada di rumah kan?”tanyanya sambil mengunci mobilnya.

“Appa ada di rumah. Tapi, eomma sudah tidak ada.”ucapku pelan.

“Ah, mian.”ucapnya merasa bersalah.

“Gwaenchana.”ucapku pelan.

“Kaja!” ucapnya bersemangat. Dia menggandeng tanganku dan ini sudah kesekian kalinya jantungku berdetak kencang. Apa karena aku belum makan? Kruyuk.. Ah, benar. Ini karena aku sedang lapar.

End Of Hyora’s P.O.V

 

Author P.O.V

“Appa! Oppa! Aku pulang! Maaf aku terlambat!” kata Hyora. Kyuhyun hanya mengikutinya, masih menggenggam tangannya.

“Eo! Hyora-ya! Lihat Appa membawa makanan kesukaanmu!”teriak appa Hyora yang sepertinya sedang di dapur. Hyora dan Kyuhyun pun akhirnya memilih duduk di ruang tamu. Hyora cemas dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Sementara itu, Kyuhyun terlihat tenang-tenang saja.

“Ya! Nanti kalau kau ditanya sudah berapa lama pacaran denganku, jawab saja 3 bulan.”bisik Hyora.

“Ne. Kenapa harus bilang kita pacaran. Kita kan belum pernah pacaran?”ucapnya santai.

“Apakah tidak aneh jika kau tiba-tiba melamar seorang gadis tapi kau tidak pernah pacaran dengannya? Ikutilah permintaanku jika kau masih ingin selamat.”ucapku.

“Tsk. Baiklah.”ucapnya malas.

“Hyora-ya! Kenapa kau pulangnya lama seka…li.”ucap Donghae yang tiba-tiba muncul. Hyora dan Kyuhyun pun refleks berdiri dan melepas genggaman tangan mereka. Kyuhyun membungkuk sopan ke arah Donghae.

Raut muka Donghae seketika berubah. Wajahnya yang tadinya ceria melihat adik kesayangannya pulang berubah menjadi seram. Hyora sudah menduga ini akan terjadi. Apalagi, Kyuhyun adalah lelaki pertama. Catat. Lelaki pertama yang dibawanya pulang ke rumah.

“APPA! Cepat kemari!”teriak Donghae.

“Ada apa Donghae~ya! Kenapa kau teriak-teri..ak.”ucap appa Hyora tak kalah kaget. Dia sampai hampir menjatuhkan piring berisi jajangmyun, makanan kesukaan Hyora.

“Siapa dia, Hyora~ya?”tanya Appa Hyora yang terdengar seperti suara ancaman. Hyora menelan ludahnya pelan. ‘Ini pasti akan terjadi’ batinnya.

“Kenalkan, appa. Dia namja chinguku, Cho Kyuhyun.”ucap Hyora pelan.

“Annyeong haseyo, Cho Kyuhyun imnida.”ucap Kyuhyun seraya tersenyum.

End Of Author P.O.V

 

Kyuhyun P.O.V

“Annyeong haseyo, Cho Kyuhyun imnida.”ucapku seraya tersenyum. Berusaha terlihat sopan. Tapi, nampaknya dua lelaki di hadapanku ini yang merupakan appa dan oppa Hyora tidak senang dengan kehadiranku. Apa mereka merasa iri dengan ketampananku? Tsk.

“Duduk.”ucap Appa Hyora dingin. Kami berdua pun duduk. Dapat kulihat muka Hyora berubah menjadi pucat. Kenapa dengan anak ini?

“Appa..”panggil Hyora pelan.

“Diamlah.”ucap Oppa Hyora dingin. Tiba-tiba suasana menjadi sunyi. Appa dan oppa Hyora hanya memandangiku sedari tadi tanpa mengatakan sepatah katapun. Aku yang sudah tidak sabar akhirnya memberanikan diri untuk bicara.

“Jogiyo. Ada yang ingin aku sampaikan kepada Anda, ahjussi?”ucapku sopan.

“AHJUSSI? Sejak kapan aku menjadi pamanmu?”teriaknya lantang. Oke, sepertinya aku mengerti kenapa Hyora dari tadi terlihat takut melihat appa dan oppanya. Mereka terlihat sangat protektif sekali terhadap gadis ini.

“Maaf, aku rasa aku memang harus memanggil anda begitu, bukan? Tidak mungkin aku memanggil anda Abeonim karena aku belum resmi menikah dengan putri Anda. Benar begitu?”jelasku masih berusaha terlihat sopan.

Hyora menundukkan kepalanya dan menggenggam tanganku kuat. Aku yakin dia sangat ketakutan sekarang. Jadi, aku hanya menggenggam tangannya lebih erat. Kulihat di ekor mataku, appa dan oppa Hyora sedang memandangi kami dengan tatapan tajam. Mereka ingin menakutiku rupanya. Cish. Tapi, aku tak takut. Untuk apa aku mempunyai gelar raja setan kalau dipelototin begitu saja aku sudah takut?

“Appa.. sebenarnya dia..”ucapnya terbata-bata dan masih saja menunduk. Aku kasihan melihatnya jadi kuputuskan untuk melanjutkan kalimatnya. Kulepaskan genggamanku di tangan Hyora.

“Saya ingin melamar putri anda dan menjadikannya istri saya.”ucapku pelan namun terkesan tegas. Hyora kaget dengan pernyataanku yang tiba-tiba. Appa dan oppanya pun tak kalah kaget. Namun, ekspresi mereka lebih cenderung marah kepadaku.

“Keluar.”ucap ayahnya dingin.

“Ne?” aku mencoba berkilah. Apakah aku tidak salah dengar.

“KELUAR!” kini ayahnya berteriak.

“Appa!”panggil Hyora.

“Kau! Masuk ke kamar!” teriak appa Hyora. Kakak Hyora segera membawa Hyora yang sudah menangis itu ke kamarnya.

“Mau apalagi kau disini, anak muda? Aku kan sudah mengusirmu?”ucapnya tajam. Cih. Mau mengusirku? Baiklah, lihat saja nanti.

“Baiklah, ahjussi. Saya permisi dulu.”ucapku seraya membungkukkan badanku. Aku melangkah mundur dan mulai berbalik. Saat aku hendak berjalan langkahku terhenti. Aku membalikkan tubuhku lagi. Kulihat appa Hyora masih berdiri di tempatnya tadi. Mengatur nafasnya yang mungkin kelelahan karena marah-marah barusan. Siapa suruh dia marah?

“Ahjussi.” panggilku. Dia hanya diam.

“Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan putrimu.”ucapku seraya pergi sebelum ada benda keras yang akan terlempar ke tubuhku. Tunggulah Hyora. Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu sebelum kau menikah denganku dan kudapatkan jurus rahasiamu.

End Of Kyuhyun’s P.O.V

 

Hyora’s P.O.V

Aku ditarik pelan oleh Donghae oppa ke dalam pelukannya. Dia membawaku ke kamarku. Entah mengapa, aku tak tahu. Tapi, setelah mendengarnya di usir oleh appaku, air mataku menetes begitu saja. Tidak. Tidak mungkin aku jatuh cinta pada orang yang bahkan asal usulnya belum ku ketahui.

“Tidurlah. Aku rasa kau butuh ketenangan.”Donghae oppa menidurkanku dan menarik selimutku lalu mengecup keningku pelan. Dia menghapus sisa-sisa air mataku dan menatapku iba.

“Oppa..”panggilku.

“Ssh.. Tidurlah. Semuanya akan baik-baik saja. Jalja~”ucapnya lembut lalu menyalakan lampu kecil di meja sebelah ranjangku dan mematikan lampu besar (ngerti kan maksudnya?).

Saat Donghae oppa keluar aku mendudukkan tubuhku dan mulai berpikir. Tunggu dulu. Tunggu. Kalau appaku menolak Kyuhyun untuk menikah denganku, itu berarti aku tidak perlu menikah dengannya dan perjanjian itu akan batal begitu saja. Ahaha.. Aku pun tersenyum senang dan mulai membaringkan tubuhku kembali. Aku yakin Kyuhyun tidak akan berani lagi mendatangiku.

Dugaanku tentang Kyuhyun yang akan menyerah begitu saja ternyata salah. Dia masih tidak mau menyerah. Benar-benar namja keras kepala. Dia terus mendatangi rumahku, meskipun akhirnya dia di usir lagi oleh appa. Dia juga kerap datang membawa oleh-oleh entah darimana dia mendapatkannya, apa peduliku. Donghae oppa yang biasanya begitu protektif padaku, entah kenapa menjadi sedikit memberikan kesempatan untuk Kyuhyun. Bahkan mereka berdua terlihat akrab ketika Kyuhyun sedang ke rumahku, tanpa appa di rumah tentunya.

Suatu hari, aku mendapat telepon dari rumah sakit yang mengatakan bahwa appaku kecelakaan. Aku yang sedang sibuk mengerjakan tugas di kamar pun langsung berlari dan pergi ke rumah sakit. Sesampainnya di sana, kulihat Donghae oppa sudah berada di lobi rumah sakit. Sepertinya dia juga baru sampai.

“Oppa!”panggilku keras.

“Hyora-ya!” dia membalikkan tubuhnya dan berlari kecil ke arahku.

“Bagaimana keadaan appa?” tanyaku cemas.

“Aku tidak tahu. Aku juga baru sampai.”ucapnya terengah. Aku dan Donghae oppa segera menuju meja resepsionis dan menanyakan kamar appa. Kamipun segera mencari kamar appa. Sesampainya di sana, aku melihat pemandangan yang mengejutkanku. Appa sedang berbicara dengan Kyuhyun. Dan yang membuatku lebih terkejut lagi, mereka berdua tertawa lepas.

“Appa.”panggilku dan Donghae oppa kompak. Nampaknya, Donghae oppa sama terkejutnya denganku.

“Ah, kalian sudah datang?”ucap appa sambil tersenyum. Kyuhyun pun tersenyum kepadaku.

“Appa tidak apa-apa, kan? Mana yang sakit? Mana yang luka?”tanyaku.

“Hahaha. Tenanglah. Appa tidak apa-apa. Hanya luka sedikit.”ucapnya seraya tertawa. Memang sih, appa terlihat baik-baik saja. Tapi, kenapa ada Kyuhyun di sini? Dan kenapa ia bisa terbaring di kasur dengan luka lecet di lengan dan kakinya? Appa yang sepertinya sadar akan tatapanku ke arah Kyuhyun pun langsung berbicara.

“Dia yang menyelamatkan appa. Tadi, sewaktu appa sedang menyeberang tiba-tiba ada mobil yang melaju kencang padahal sedang lampu merah. Appa yang sedang menelepon tidak melihat ke arah mobil sampai mobil itu sudah dekat. Untung saja, Kyuhyun berlari dan menolong appa. Yah, meskipun dia luka-luka.”jelasnya.

“Oh, begitukah?” ucapku bingung. Aku masih tidak percaya dengan apa yang appa bilang. Dan dari pandangan mataku, aku bisa melihat appa sudah mulai akrab dengan Kyuhyun. Owow. Tanda bahaya. Aku mendekat ke arah Kyuhyun dan duduk di sampingnya.

“Oh, ya.”tiba-tiba appa berbicara lagi.

“Ne, appa?”

“Masalah kau dan Kyuhyun. Aku pikir waktu itu dia hanya main-main denganmu. Makanya aku menggertak dan mengusirnya. Namun, nampaknya Kyuhyun benar-benar menyukaimu dan dia tidak menyerah begitu saja. Di tambah lagi, dia sudah menyelamatkan nyawa appa. Appa rasa mungkin ini sudah waktunya appa melepaskan putri kesayangan appa ini. Donghae, kau tidak keberatan kan kalau adikmu menikah duluan?”ucap appa.

“Tentu saja, haha. Aku bangga padamu, dongsaeng~ah.”ucap Donghae seraya memukul pelan lengan Kyuhyun.

“Yah, hyung! Appo!”ucap Kyuhyun sambil meringis.

“Ups, mian.”ucap Donghae. Semua yang ada di ruangan ini pun tertawa kecuali aku. Aku kehilangan kata-kata. Aku merasa ini semua hanya mimpi belaka atau fiktif belaka seperti di sinetron-sinetron. Tapi, saat ku coba untuk mencubit lenganku rasanya awww sakit. Kualihkan pandanganku ke arah Kyuhyun yang masih tertawa. Dia menatapku dan tersenyum.

“Akhirnya.. Perjuanganku tidak sia-sia kan, Hyora~ya?”tanyanya sambil menunjukkan senyum liciknya.

“N-n-ne.”ucapku tergagap.

“Aigoo.. Adikku gugup karena sebentar lagi akan menikah.”ucap Donghae oppa tertawa. Yang lain pun ikut tertawa. Sementara aku? Aku mulai menyadarkan diriku bahwa sebentar lagi aku akan menikah dengan namja gila yang super m.e.n.y.e.b.a.l.k.a.n.

Flashback end

Yah, begitulah kisahku. Setelah Kyuhyun keluar dari rumah sakit, aku pun menikah dengannya dengan persiapan pernikahan yang hanya 2 minggu. Cepat? Tentu saja. Itu semua di luar dugaanku. Keluarga Kyuhyun yang sangat senang melihat anaknya ingin menikah segera mempersiapkan pernikahan dengan cepat. Meskipun, dia juga melangkahi kakak perempunanya, sama sepertiku.

Nampaknya, orang tuanya sudah benar-benar frustasi karena kudengar dari ibunya dia sama sekali tidak pernah membawa perempuan ke rumah dan selalu mengurung diri di kamar dengan laptop kesayangannya untuk bermain game. Tsk. Dan aku baru tahu, kalau dia itu ternyata satu kampus denganku dan sangat terkenal. Itupun kuketahui setelah sahabatku, Park Bo Ram memberitahuku saat aku mengenalkannya dengan Kyuhyun. Ternyata, aku benar-benar kuper. =_=”.

Teman-temanku pun melontarkan kata iri kepadaku karena aku beruntung bisa menikah dengannya. Cih, yang benar saja.

Lalu, kalian pasti bertanya kan? Bagaimana rasanya ciuman pertamaku? Ckck. Kalian ini benar-benar mesum. Kalau kalian pikir Kyuhyun menciumku saat upacara pernikahan, itu memang benar. Tapi, sampai sekarang bibirku masih suci, karena yang Kyuhyun cium itu puncak kepalaku, bukan bibirku.

Akupun bersyukur karena ia tidak pernah macam-macam meskipun kami tidur sekamar. Sekamar? Ya, tentu saja. Mau tidur dimana lagi? Sebenarnya ada satu kamar lagi. Tapi, aku dan Kyuhyun sama-sama tak mau mengalah karena kamar itu kecil. Jadinya, kami pun tidur satu kamar tanpa pernah bersentuhan sama sekali.

Dari hasil 3 bulan pernikahanku, akupun jadi tahu banyak tentang dia. Dia merupakan anak bungsu, sama sepertiku. Makanya, dia sangat manja. Walaupun aku manja dengan oppaku dan appaku, tapi aku rasa aku tidak separah dia. Tsk.

Ah, ada lagi. Dia itu kalau tidur meskipun berwajah malaikat, ya kuakui itu.Dia itu selalu membuat pulau saat tidur dan mengorok keras sekali. Sering sekali aku sumpal mulutnya dengan bantal agar dia tidak berisik. Dia juga suka sekali dengan jajangmyun, sama sepertiku. Tapi, dia sepertinya sudah parah sekali. Dia bisa hampir tiap hari memakannya tanpa bosan dan menyuruhku membuatkannya terus.

Pantas saja badannya kurus seperti tengkorak. Begitulah yang setidaknya kuketahui darinya. Yah, meskipun ia itu menyebalkan dan kekanak-kanakan sekali, dia cukup menyenangkan untuk diajak bermain game. Ingat kan? Kalau aku menikah dengannya juga gara-gara game? Walaupun kebanyakan aku yang menang. Kekeke.

Dan yang paling menyebalkan adalah dia sangat membenci sayuran. Aku sudah berkali-kali mengingatkan kalau tubuhnya sudah terlalu kurus karena kurang sayuran tapi ia tetap tidak mau memakannya. Alhasil, akulah yang selalu memakan sayuran yang dipinggirkannya itu karena tidak baik membuang makanan, bukan? Untuk kelakuan menyebalkan lainnya, akan kujelaskan jika ada momen yang tepat.

Aku selesai memakan sayuran yang tadi Kyuhyun pinggirkan ketika bel apartemen kami berbunyi. Oh, ya. Aku lupa memberitahu kalian kalau kami tinggal di apartemen pemberian orang tua Kyuhyun. Dia benar-benar disayang rupanya. Dan yang membuatku senang, kakak perempuannya, Ahra Eonni dan eommanya sangat baik terhadapku.

“Ya, tunggu sebentar.”ucapku seraya berjalan ke arah pintu.

“Eunhyuk oppa?”ucapku terkaget. Ah, ya. Dia adalah sahabat suamiku sekaligus kakakku, Lee Hyuk Jae. Tapi, dia lebih suka dipanggil Eun Hyuk. Dan yang menyebalkan, dia ini berotak yadong. =.=

“Ne, annyeong Hyora~ya.”ucapnya riang dan masuk begitu saja ke rumahku. Dia menengok ke sana kemari seolah sedang mencari sesuatu.

Oppa~ya! Apa yang ingin kau lakukan di rumahku?”tanyaku.

“Ah, oh. Aku mencari Kyuhyun. Dimana dia?”tanyanya.

“Oh, dia sedang mandi. Ada apa memang?”balasku. Dia tiba-tiba tersenyum licik. Aku jadi merasa takut dan curiga kepadanya.

“Emm.. Kau habis.. ehehe.. Habis.. Begituan dengannya ya?”tanyanya cengengesan. Kulihat wajahnya aneh sekali. Kenapa dia tertawa begitu?

“Maksud oppa? Begitu apa?”tanyaku bingung. Aku benar-benar tak mengerti jalan pikirannya.

“Aish. Masa kau tidak tahu? Itu loh? Yang biasa dilakukan suami dan istri di malam hari?”ucapnya makin tak karuan. Apa sih maksudnya? Kenapa aku jadi bingung? Otakku benar-benar lambat sekali sekarang ini. Ini pasti gara-gara aku kebanyakan main game. Astaga! Apa maksudnya ‘hubungan suami istri’ yang seperti itu? >///<

“Ahaha.. Mukamu merah sekali. Berarti dugaanku benar, kan?”ucapnya mesum.

“A-a-ni. Kami tidak melakukan apa-apa?”balasku. yang benar saja. Ciuman saja kami belum pernah. Aku sendiri heran, sebenarnya tujuan kami menikah itu apa sih? Memang sih aku tidak benci dengannya. Tapi, aku juga tidak cinta dengannya. Sungguh aneh.

“Ahaha. Ya sudahlah. Aku kemari hanya ingin memberi kalian ini. Selamat menonton!”ucapnya seraya berjalan ke arah pintu keluar.

“Apa ini?”tanyaku bingung sambil melihat dvd yang ada di tanganku. Tidak ada covernya. Mencurigakan.

“Tonton saja bersama Kyuhyun!”teriaknya lalu terdengar suara pintu tertutup. Aku berjalan menuju kamar, mencoba mengira-ngira apa yang ada di dalam dvd ini.

Klik. Kyuhyun keluar dari kamar mandi hanya menggunkan handuk yang melingkar di pinggangnya dan hanya menutup bagian bawahnya saja. o_O. Omo! Aku kaget sekali. Aku belum pernah melihatnya seperti ini. Akupun menutup mataku. Aku malu!! >////<

“Ya! Siapa yang tadi datang? Aku dengar suara bel.”ucapnya sambil memakai kaos ke tubuhnya.

“I-i-itu. Tadi ada Eunhyuk oppa. Dia memberiku dvd ini.”ucapku masih menutup mataku.

“Ya! Kenapa kau menutup matamu?”tanyanya. samar-samar kucium aroma tubuhnya. Aku rasa sekarang dia sudah mendekat ke arahku.

“A-ani. Aku hanya sedikit pusing.”kilahku.

“Oh, begitu. Mana coba kulihat dvd nya?”ujarnya yang sudah berpakaian lengkap sambil mengambil dvd itu dari tanganku. Alisnya berkerut memandangi dvd yang ada di tangannya.

“Apa ini? Aku tidak meminta Eunhyuk hyung untuk mendownloadkanku film baru?”ucapnya bingung. Oh, ya. Satu lagi kebiasaannya. Dia sangat suka menonton sinetron. Seperti ibu-ibu saja. =.=

“Coba saja kita lihat. Katanya kita disuruh menonton.”ucapku diikuti anggukan kepalanya.

Dia pun segera menyalakan tivi yang ada di kamar kami dan memasukkan dvd itu ke dvd player. Kyuhyun segera duduk di sampingku. Kami berdua kaget karena tiba-tiba muncul Eunhyuk oppa dan Donghae oppa di layar tivi.

“Apa yang mereka lakukan?”tanyaku pada Kyuhyun. Dia mengangkat pundak dan kepalanya.

“Molla. Mungkin dia ingin mempublikasikan hubungan mereka berdua. Haha..”ucapnya sambil tertawa. PLETAK. Kupukul kepalanya.

“Tidak lucu tau!” Kyuhyun hendak membalasku saat Eunhyuk oppa mulai bicara. Iapun menghentikan gerakannya dan kembali konsentrasi ke tv.

“Kyuhyun~ah, Hyora~ya, sebelumnya selamat kalian sudah menikah! Ahaha. Aku jadi kepingin. Hehe. Nah, beruhubung kemarin waktu kalian menikah aku tidak sempat memberi kado, maka aku memberi kadonya sekarang saja ya? Tak apa kan? Keke.”ucapnya panjang lebar.

“Ne, Kyuhyun~ah, Hyora~ya, terimalah kado dari kami ini dan segera berikan hasil yang nyata. Ahaha.” Donghae oppa dan Eunhyuk oppa tertawa bersama. Hasil yang nyata? Apa maksudnya?

“Sudah, ya~ Annyeong!”ucap mereka dan blet. Layar menjadi hitam pertanda selesai. Tapi, kemudian aku melihat sesuatu. Oh, ada filmnya toh. Kyuhyun masih fokus ke arah layar kaca tanpa mempedulikanku.

Kulihat kembali ke arah tivi. Ada seorang yeoja berhenti di depan rumah, lalu seorang namja keluar dari rumah. Mereka tampak mengobrol dan yah aku hanya sedikit mengerti pembicaraan mereka karena mereka berbicara dengan bahasa Inggris aksen Amerika yang kurang begitu jelas di telingaku. Yang kutahu, yeoja itu diajak masuk ke dalam rumah si namja dan yeoja itupun menurut.

Saat masuk ke dalam rumah, tiba-tiba sang namja sudah mencium bibir yeoja itu. Awalnya, pelan. Namun, lama kelamaan namja itu melumat bibir yeoja itu dan yeoja itu membalasnya cepat. Tangan namja itu bergerak liar ke kaos yang dipakai yeoja itu dan melepasnya cepat. Yeoja itu pun juga melepas kaos namja itu cepat. Mereka segera masuk ke dalam kamar masih dengan bibir mereka yang menempel. Aku menyadari sesuatu, ini bukan film biasa. Ini adalah… YADONG!! Awas kau Lee Hyuk Jae!! Kualihkan pandanganku ke arah Kyuhyun. Dia sepertinya kaget sekali dan saat mata kami berpandangan dia segera mencari ponselnya.

“Hyora~ya! Matikan tivinya!”perintahnya. Aku yang menyadari bahwa namja dan yeoja di tivi itu sudah tidak menggunakan apapun langsung mematikan tivinya.

“YAK! LEE HYUK JAE! APA MAKSUDMU?!”teriaknya lantang.

“Ahahaha. Santai, Kyuhyun~ah. Bagaimana? Kau sudah mempraktekkannya? Kekeke. Cklek!” terdengar suara telepon dimatikan.

Aku melihat Kyuhyun yang terlihat marah namun frustasi. Dia melihat ke arahku. Omo! Jangan bilang dia mau menyerangku? Dia memajukan tubuhnya ke arahku. Aku pun refleks mundur ke belakang. Aku menundukkan kepalaku, tak berani menatapnya. Mataku tiba-tiba menemukan sesuatu. Aku melihat celana pendek yang dipakai Kyuhyun. Eh, kenapa ada sesuatu yang menonjol di celananya itu? Apa dia sedang sakit?

“Kyuhyun~ah. Apa kau sedang sakit?”tanyaku pelan. Kulihat dia menghentikan gerakannya untuk mendekatiku.

“Maksudmu?”tanyanya singkat.

“Itu.. Celanamu.. Seperti ada… Ada yang… Menonjol..”ucapku terbata-bata. Kulihat dia terkesiap dan melihat ke arah celananya. Dia segera menutup celananya dengan tangannya dan lari ke arah kamar mandi di kamar kami. Aku bingung dengannya. Apa dia baik-baik saja?

“LEE HYUK JAE!!! MATI KAU!!!”teriaknya dari kamar mandi.

 

~FIN~

Ehehe. Rampung deh akhirnya proyek oneshot antara saya dan esa eonni. Well, gejekah? Aneh? Haha. Harap maklum karena kami memang seperti itu. Mungkin saat membaca siapa tokohnya, kalian akan berpikir kalau Donghae adalah orang ketiga. Tapi, kalian salah. Saya sudah terlalu sering melihat si Ikan menjadi orang ketiga.

Maka, untuk kali ini saya menjadikannya kakak si gadis. Nah, untuk si Hyora kalian bisa membayangkannya sebagai diri kalian sendiri. Ingat! Ini bukan author loh. Jadi, jangan marah-marah dulu. Nah, untuk kalian yang penasaran adegan film piiip di atas, itu sebenarnya pengalaman pribadi author waktu di warnet dan tidak sengaja menyetel film piip piip itu tanpa author ketahui kalau itu adalah film piiip. Tapi, dilanjutin juga noh. Dasar! Nah, buat kalian yang penasaran gimana lanjutan cerita mereka, pantengin aja blog kami. >_<

35 tanggapan untuk “Let’s Get Married, It Started With A Game?”

  1. saya masih 15 taun nih 😮 boleh baca kan author eonnideul? *pleading*
    itu kyuhyun ngajak married kayak ngajak main, sumpah =_=
    dan cuma gara gara game? aigooo, dasar gamekyu –“

  2. AhahahaA…
    Lucu bnget endingnya…..
    Dasar cho kyuhyun baru ketemu udah maen ajak nikah aja, , tapi aku juga mau donk dilamar ama donghae oppa.. #pletak/dijitak ma elf sekampung (?)#..
    Eunhyuk oppa yadong selalu, donghae oppa juga mulai ketularan jg tuch..
    #plak/ditampar ama hae dan hyuk oppa pake bibir#..
    HeheE..

    Ini mash adakn lnjtannya..?? Jgn kelamaan yach, penasaran nech (?)..

  3. hahahahahaaigo,,,sempet kuatir*cailah omongan saya,,,q qra bpkny gk bkal sesuju….tp kok si donhhae ma eunhyuk jd akrab????ada lnjutan ny kn ni???ada y!!!PLEASE!!!*reader pemaksa#DITOYOR JA READERNY!HEHEHEHEHE

  4. hag…hag…..nikah karena game??kyu…kyu…segitu parah kah pengaruh game,
    thor, masih adakah squel nya?pnasaran neh ma lanjutan nya,

  5. haha..baru nemu alasan nikah gara-gara maen game.. salut.. ide critanya unik. tapi emank dasar kyuhyun juga.. maniak game. daebak author…

  6. endingnya bgus author kekekekekek
    ah ia msak gag ad cinta yang tumbuh diantara kyu ma istri.a a pdahal aku ngarepin si kyu punya kturunan dr pernikahan mrekka ., kekekek 😀 ,.,
    trus si anak.aa jga maniak game ,.,

  7. hihihhi..
    author ada-ada aja.. nikah gara-gara game..
    keren thor.. sequelnya dibikin dong.. hehe 🙂

  8. annyeong,,
    aq reader baru ne, mash neubie.. hehe
    keren crtanya,, plg suka ending’a,, hihihi
    lanjutannya dong,tor.. hehe

  9. ih,, baguuz,, aq sukaa!!
    sblumnya annyeong haseyo, shin ha ra imnnida,, ^.^
    aq baru disini,, salam kenal!

  10. Post di sini juga ya eonn??
    Walaupun udh baca berkali2, tetep gak bosen… Hehhehehe
    Ayo eonn, lanjutkan…^^

  11. annyeong…
    aku riders baru disini, mohon bantuannya…#membungkuk
    setelah ngubek2 wordpress..
    ktmu jga FF si evil..
    fiiuuuuhhh… #ngelap keringet

    okeh..
    koment saia…

    hhahaa… #ngakak guling2n
    ya! ga bisa byangin si evil jadi bgtu ..
    kekeke…

    kren thour..
    bkin sekuel’a dund…
    hahaha…

  12. ahahaha~ dasdor si kyu, ngajak married gr” ktemu yeoja yg maen game breng dia wkwkwk
    lnjutannya ud ad blm ya? hahaha lucuu ceritanyaa >.<

  13. #manyun
    Kyaa… knp Hyukjae dan Donghae itu nakal sekali!!!! Dasar! Nanti Donghae jadi ikutan yadong Lee hyukjae–ya…
    ckckck.. itu Hyora polos banget… xixixi
    Tapii, keren kok. Ada sequelnya nggak?
    kalo ada ditunggu, kalo enggak.. ya~~~ bikin sequelnya doong. lanjutannya abis Kyu dr dlm kmr mandi aja!
    wkwkwkwk.. hehehee

Tinggalkan Balasan ke Riris Batalkan balasan