Lost Love 2 of 2

Hola hola ketemu lgi nich sama kelanjutan Lost Love,, hehe…

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada readers yg dah comment di lost love 1, dan di lost love 2 nie saya juga btuh, sangat btuh malah comment dari kliand para readers…

Yaudh kita langsung ja ke ceritanya, wokee… 😉

————————————-

Cast. Lee Jinki, Kim Kibum SHINee

Ganre. Friendship, Romance

Rating. AG (All Age), siapaun boleh baca g dilihat dari umur,, hehe…

Cerita sebelumnya :

“Ternyata seorang Jung Hee Young hebat juga bisa menemukan partnernya kurang dari 3 menit”, ucap namja yang aku kenali suaranya yaitu Onew sunbae seraya membuka penutup mataku. Kali ini dia tidak membelakangiku melainkan dia berada di hadapanku. Aku menggosok mataku pelan karena mataku jadi buram setelah mataku dtutup tadi. Ketika mataku telah kembali melihat dengan normal aku masih melihat Onew sunbae berada di hadapanku, dan dia tersenyum. Untuk pertama kalinya sejak aku mengenalnya aku melihatnya tersenyum. Senyum yang jarang sekali ia perlihatkan kepada orang-orang, dan hanya akan diperlihatkan hanya kepada orang-orang tertentu saja. Aku rasa saat ini wajahku sudah merah seperti tomat.

“Kau kenapa Hee young, sejak pulang dari acara pelatihan itu kau jadi senyum-senyum sendiri? Apa kau sakit”, Gyo Han menempelkan punggung tangannya ke dahiku. “Kau tidak sakit tapi kenapa kau senyum-senyum sendiri?”.

“Haahh~ hari ini aku sangat senang sekali, Gyo Han. Kau tahu tidak tadi aku melihat Onew sunbae tersenyum padaku”, ucapku masih tak menghilangkan senyumku.

“Pantas saja”, ucap Gyo Han singkat seperti tak tertarik dengan ceritaku.

Hari ini merupakan hari keberuntunganku, untung saja aku ikut acara ini kalau tidak mungkin aku tidak dapat melihatnya tersenyum. Aku harap ini bukan mimpi tapi kalau misalkan ini mimpi aku harap aku tidak bangun dari tidurku.

xxxxxxx

Aiigoo~ apa tidak salah aku disuruh menjaga semua properti ini sendirian di malam hari pula, sedangkan yang lain malah enak-enakan makan di luar. Apa mereka tidak tahu kalau aku sebenarnya lapar juga, hanya Cuma gara-gara aku datang terlambat 15 menit mereka menghukumku untuk menjaga semua properti ini.

‘Krruuuyyuuuuuukkk~~’.. “Aku lapar”, ucapku lirih sambil meratapi nasibku.

Sudah jam setengah 10 malam, tapi mereka belum juga datang. Perutku sudah berteriak-teriak meminta makanan. Aku pun merebahkan kepalaku diatas meja karena bosan menunggu mereka datang. 2 hari lagi di sekolahku akan diadakan acara festival kebudayaan, untuk itu hari ini aku beserta teman-teman satu organisasiku mengerjakan beberapa properti untuk acara festival itu di sekolah, tapi karena kecerobohanku yang tertidur di bis jadinya aku datang terlambat, sehingga aku jadi di hukum mereka semua.

Aku mendongakkan kepalaku ketika seseorang membuka pintu kelas, aku melihat Onew sunbae dan Min Kyung onnie sedang berbicara dan tampaknya mereka menikmati pembicaraan mereka, Aku melihat Onew sunbae tertawa lepas bersama dengan Min Kyung onnie. Onew sunbae tidak hanya tersenyum tetapi dia tertawa dan bersama dengan.. dengan Min Kyung onnie.

“Hee Young kenapa kau disini sendirian? Kau tidak makan bersama yang lain”, tanya Onew sunbae ketika melihatku. Entah mengapa perasaanku menjadi sesak ketika melihat mereka tertawa bersama. Ingin rasanya aku menangis saat ini juga, tapi aku mengurungkan niatku karena aku tidak mau Onew sunbae mengetahui perasaanku.

“Kau kenapa Hee Young, apa kau sakit?”, tanyanya dengan nada yang terdengar khawatir.

“Ani, sunbae. Aku sedang di hukum yang lain untuk menjaga semua properti ini karena aku datang terlambat tadi”, ucapku berusaha menahan diriku agar aku tidak menangis.

“Kau sendirian menjaga ini semua? Kau mau-maunya disuruh mereka untuk melakukan ini, harusnya mereka tahu bahwa tidak baik menyuruh seorang yeoja sendirian malam-malam begini di sekolah dan hanya untuk menjaga ini. Lagipula di sekolah ini siapa yang mau mengambil barang-barang ini!”, ucapnya dengan nada yang sedikit lebih tinggi.

Aku terkejut dengan ucapannya barusan, dia menganggapku sebagai seorang yeoja. Bahkan teman-teman namjaku tak satu pun pernah mengatakan bahwa aku seorang yeoja, mereka selalu menganggapku seperti namja karena aku selalu dapat melakukan apapun sendiri layaknya namja. Ini pertama kalinya ada seorang namja yang menganggapku seorang yeoja.

“Sudahlah Onew, kau tidak perlu marah. Ini juga untuk kebaikan Hee Young juga agar dia bisa lebih disiplin dan tepat waktu”, ucap Min Kyung Onnie mencoba meredakan amarahnya.

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku dalam-dalam karena sekarang aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Tapi disamping itu aku merasa senang karena untuk pertama kalinya ada seorang namja yang menganggapku sebagai seorang yeoja dan itu Onew sunbae yang mengatakannya. Sebuah senyum pun mengembang di wajahku dan melupakan sejenak kejadian yang sebelumnya aku lihat.

“Kenapa kau malah tersenyum”, kata-kata Onew sunbae membuatku melipat senyumku kembali karena aku tak mau dianggap sudah gila olehnya karena tiba-tiba tersenyum.  Onew sunbae berjalan mendekatiku dan memberiku sebuah kantong plastik yang aku yakini itu berisi makanan karena aroma sedap dari makanan itu masuk ke indra penciumanku.

“Sebaiknya kau makan dulu, kau terlihat sangat pucat dan tadi aku sempat mendengar suara cacing-cacing di perutmu bernyanyi,, hehe…”, dia tersenyum lagi. Bukan, bukan, dia bukan tersenyum tapi dia tertawa. Ommo~ sekarang dia tertawa, dan dia tertawa bukan bersama dengan Min Kyung onnie tapi dia tertawa dihadapanku. Aku bisa melihat jelas wajahnya yang sedang tertawa yang membuat matanya sipitnya menjadi lebih sipit lagi bahkan hanya membentuk sebuah garis. Lagi-lagi aku merasa sekitar wajahku mulai memanas.

“Tapi itu kan makananmu Onew”, sanggap Min kyung Onnie. Huh!! Merusak suasana saja.

“Aku bisa membelinya lagi nanti”. Onew sunbae membelaku, benarkah Onew sunbae membelaku. Apa aku tidak salah dengar, Ommo aku seperti sedang melayang di langit saja, dan aku harap aku tak akan terjatuh. Aku melihat Min Kyung Onnie melipat wajahnya.

xxxxxxx

       “Sudahlah Hee Young sebaiknya kau menyerah saja sebelum kau benar-benar terhempas dari tempatmu sekarang dan pada akhirnya kau akan menyesal”, Key menasehatiku ketika aku menceritakan tentang perasaanku pada Onew sunbae. Tetapi setiap kali Ia berbicara, itu selalu mengarah agar aku menyerah saja. Aku tak tahu apa yang ada di dalam pikirannya itu.

“Tapi Key aku tidak akan menyerah begitu saja, ini merupakan pengalaman cinta pertamaku. Aku akan berusaha sampai aku mendapatkannya”, aku sudah bertekad akan terus mendekati Onew sunbae bagaimana pun caranya. Melihat perlakuan Onew sunbae kepadaku akhir-akhir ini, aku yakin dia pasti memiiki perasaan yang sama sepertiku. Bukannya aku kegeeran atau apa tapi aku hanya menyakinkan diriku sendiri.

“Terserah kau saja, tapi sebaiknya kau cepat mengutarakan perasaanmu itu sebelum kau didahului oleh orang lain”, Key mendesah pelan.

“Tapi itu salah satu hal yang tak mungkin aku lakukan, karena aku terlalu takut Key”, aku menundukkan kepalaku lemah.

“Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?”.

“Entahlah Key aku juga bingung, yang pasti aku tidak akan bisa mengutarakan perasaanku padanya”, kataku lemah.

Key mengangkat daguku dengan telunjuknya, sehingga aku bisa melihat matanya yang sedang menatapku tajam. “Apa perlu aku bantu? Aku tau sampai kapan pun kau tak akan bisa melakukannya tapi aku bisa membantumu”, Key tersenyum.

“Ani, nanti bukannya kau membantuku tapi kau malah mempermalukanku. Sebaiknya aku lakukan sendiri saja”, aku menolak pertolongan yang Key berikan kepadaku, karena aku tau akhirnya pasti akan seperti apa.

“Oke, kalau kau menolak pertolonganku. Tapi ingat nasihatku, sebaiknya kau cepat mengutarakan perasaanmu sebelum terlambat”, Key mencubit pipiku pelan tapi cukup sakit.

“Key~ah Appo”, ringisku dan Key pun melepaskan cubitannya. Aku mengusap pipiku yang sakit akibat cubitan Key.

Benar apa yang Key katakan aku tidak mungkin terus menerus memedam perasaanku ini atau pada akhirnya aku akan menyesal.

xxxxxxx

Key benar seharusnya aku menyerah saja sebelum aku menyesal nantinya. Tapi perasaanku kepada Onew sunbae semakin lama semakin besar. Kini aku sedang menangisi nasibku lebih tepatnya menangisi perasaanku yang tak tau harus aku apakan sekarang. Kemarin Gyo Han menceritakan bahwa sekarang Onew sunbae sedang menjalin suatu hubungan dengan seorang yeoja, mendengar hal itu aku seperti terjatuh dari sebuah gedung paling tinggi yang ada di korea.

Tak henti-hentinya aku menangis, sampai-sampai aku mengabaikan suara ponselku yang entah sudah berapa kali berdering.

“Aku memang bodoh, mengira semua perlakuannya yang dia tujukan padaku selama ini karena dia menyukaiku. Tapi ternyata aku salah besar, aku memang bodoh”, aku merutuki diriku sendiri sambil tak henti-hentinya menjambaki rambutku sendiri.

“LALU KENAPA KAU SEAKAN-AKAN MEMBERIKU HARAPAN!!”, aku berteriak di dalam kamarku, untung saja hari ini tidak ada siapapun dirumah. Jadi tidak ada yang akan memarahiku jika aku berteriak sekeras-kerasnya.

“Harapan yang kau berikan hanyalah sebuah harapan kosong”, suaraku mulai parau karena hampir 2 jam aku menangis.

“Mulai hari ini aku akan belajar untuk melupakannya”, aku pun mulai terlelap karena terlalu lelah.

xxxxxxx

“Hee young~ ah!!”, aku menoleh ke sumber suara yang memanggilku. Wajahku seketika ingin menagis lagi bila mengingat apa yang Gyo Han ucapkan. Onew sunbae berlari kearahku dan tersenyum seperti biasa. Kenapa kau memperlihatkan senyummu itu kepadaku, itu malah semakin membuatku sulit melupakanmu.

“Haah~ Haah~”, Onew sunbae mengatur nafasnya sesaat, “Untung aku bertemu denganmu. Bisakah aku meminta tolong kepadamu?”, tanyanya setelah nafasnya kembali normal.

“Mwo?”, ucapku singkat. Aku melihat Onew sunbae mengusap tengkuknya seperti orang yang sedang bingung mau berbicara apa.

“Kau kan seorang yeoja, biasanya apa yang selalu yeoja inginkan di hari ulang tahunnya?”, seketika aku membeku mendengar Onew sunbae berbicara. Tetapi aku tak ingin berlama-lama berdiam diri aku ingin segera pergi dari hadapannya sebelum aku benar-benar menangis lagi, aku pun menjawab sekenanya.

“Molla”, aku mengangkat kedua bahuku. “Itu tergantung yeojanya suka apa”, ucapku singkat lalu hendak berbalik untuk pergi.

“Bisakah kau menemaniku mencari hadiah untuk seseorang?”, Onew sunbae menarik tanganku berusaha menahanku pergi. Aku sudah tak tahan lagi, air mataku pun mengalir begitu saja tapi dengan cepat aku segera menghapusnya sebelum Onew sunbae menyadarinya.

Aku berbalik menghadap Onew sunbae dan tersenyum untuk menghilangkan kesan setelah aku sempat menagis tadi.

“Eonjeyo?”. Aku melihat mata Onew sunbae berbinar-binar dan semakin melebarkan senyumnya sampai-sampai gigi kelincinya terlihat jelas. Aku tak tahan untuk ikut tersenyum karena saat ini dia sungguh menggemaskan tapi sayangnya sifat mengemaskannya bukan ditunjukan untukku melainkan untuk yeoja lain.

“Hari ini sepulang sekolah, otte?”.

“Baiklah”.

“Aku tunggu sepulang sekolah di parkiran ya?”, ucapnya seraya mengacak rambutku pelan dan pergi masih dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Aku memperhatikan punggung tegak nya, dan tak terasa air mataku kembali turun membasahi pipiku.

“Kenapa keluar lagi, aku sudah lelah terus menerus mengeluarkan air mata seperti ini. Sunbae bisakah kau menghentikan perlakuan mu itu kepadaku karena itu akan semakin sulit untukku melupakanmu”, ucapku lirih seraya menghapus air mata dari kedua pipiku, tapi air mata ini tak kunjung berhenti. Aku pun mendudukan diriku di lantai dan menangis samampu yang kubisa.

xxxxxxx

“Sebaiknya kita kemana sekarang?”, tanya Onew sunbae yang terlihat bingung kami harus pergi kemana.

“Kita pergi ke mall saja, kita bisa menemukan apapun disana”, jawabku.

“Baiklah kita ke mall saja. Kajja!!”, ajaknya seraya memberika helm kearahku. Aku pun menerima nya dan menaiki motor Onew sunbae.

Sesampainya di mall, kami berdua sama-sama bingung akan memasuki toko yang mana karena begitu banyak toko yang berderet disana. Aku mencoba melangkah memasuki salah satu toko pernak-pernik, Onew sunbae pun mengikutiku dari belakang.

“Sunbae akan memberikan hadiah kepada siapa?”, tanyaku membuat Onew sunbae mengalihkan pandangan dari anting-anting yang dilihatnya barusan.

“Untuk seseorang spesial pastinya”, jawabnya ringan.

“Aku tau untuk orang yang spesial tapi maksudku dia itu keluarga sunbae, saudara sunbae, atau yeojachingu sunbae”, aku merendahkan suaraku ketika mengatakan ‘yeojachingu’. Wajah Onew sunbae memerah seketika, atau mungkin aku yang salah lihat.

“Ah, aku tau pasti untuk yeojachingu sunbae kan”, tebakku dan membuat wajah Onew sunbae makin memerah. “Hem.. sebaiknya sunbae membelikan boneka ini”, aku menyerahkan boneka beruang coklat brukuran setengah dari badanku yang di tengahnya terdapat bentuk hati berwarna merah dan bertuliskan ‘ONLY YOU’ pada Onew sunbae.

“Bagus juga. Aku akan memberikan ini kalau begitu”, ucapnya senang dan beranjak menuju kasir untuk menbayar boneka beruang itu.

Dasar bodoh kau Jung Hee Young, ini sama saja kau membantu percintaannya dan makin menyiksa dirimu sendiri. Sudah tau kau bertepuk sebelah tangan, tapi kau malah tetap berada disisinya, bukannya menghindar darinya.

“Ini sangat sulit bagiku, andai kau tau sunbae aku menyukaimu melebihi apapun”, gumamku.

“Ayo kita pulang”, ajak Onew sunbae setelah membayar dan kembali ke tempatku.

“N-ne. Kajja!”. Apa tadi Onew sunbae mendengarkan apa yang aku ucapkan tadi, semoga saja dia tak mendengarnya.

“Ini sudah malam sebaiknya aku mengantarmu pulang”, ucap Onew sunbae menawarkan diri untuk mengantarku pulang.

“Tidak usah sunbae, aku sedang menunggu chinguku dulu disini sebaiknya sunbae duluan saja”, ucapku bohong. Aku tidak mau menerima tawarannya karena aku tidak mau berharap lagi padanya dan kemudian terjatuh lagi untuk kesekian kalinya.

“Kalau begitu aku akan menemanimu sampai chingu mu datang. Karena aku khawatir meninggalkanmu sendirian malam-malan di tempat ini”, Sunbae bisakan kau menghentikan ini semua, kau membuatku semakin berharap lagi padamu. Aku tau jelas bahwa aku sudah tak punya harapan lagi untuk terus menaruh harapan padamu.

“5 Menit lagi chingu ku akan datang jadi sebaiknya sunbae duluan saja, aku tidak mau membuat anak orang berlama-lama hanya untuk menemaniku menunggu seseorang,, hehe…”, aku mencoba bercanda dengannya walaupun candaanku terdengar garing di telinggaku sendiri. Aku mendorong tubuh Onew sunbae menuju motor yang diparkirnya tak jauh dari tempat kami menunggu sekarang.

“Baiklah kalau kau tidak mau aku menemanimu aku duluan, hati-hati”, ucapnya seraya mengacak rambutku pelan dan menaiki motornya, Onew sunbae telah melajukan motornya dan hilang dari penglihatanku.

Lagi-lagi aku menangis. ‘Aiisshh~ Hee young apa sekarang kau sudah berubah menjadi yeoja yang cengeng. Sudah lupakan dia, kau tidak mungkin terus-terusan menangisinya’ batinku.

“Ternyata sekarang kau berubah menjadi yeoja yang cengeng ya, hanya karena cinta yang hilang”, aku mengusap mataku kasar lalu mendongakkan kepalaku menatap wajah namja yang sekarang berada di sampingku tengah menatap jalanan.

“Apa maksudmu, Key?”, aku mencoba bersikap biasa. “Aku tidak menangis, tadi mataku hanya kemasukan debu saja”, ucapku bohong.

“Dan sekarang kau juga berubah menjadi yeoja yang pandai berbohong. Sudahlah Hee young kau tidak bisa membohongiku, kau bukan tipe orang yang pandai berbohong Hee Young”, Key menatap kearahku dan menepuk pundakku pelan.

Tiba-tiba aku menangis lagi. Sungguh bodoh aku sudah 3 kali menangis hari ini.

“Kan sudah kukatakan sebelumnya sebaiknya kau menyerah saja sebelum kau terhempas dari tempatmu sekarang”, Key mengingatkanku lagi dengan kata-katanya yang dulu pernah ditunjukkannya padaku.

“Kau benar Key. Kau benar…”, Key memelukku dan mengelus punggungku lembut, aku  pun menangis sejadi-jadinya dipelukkan Key.

xxxxxxx

“Bagaimana perasaanmu sekarang?”, tanya Key ketika melihatku datang.

“Seperti yang kau lihat sekarang, aku merasa lebih baik dari kemarin”, aku merentangkan tanganku seraya tersenyum padanya, dan Key pun membalas senyumanku. “Syukurlah kalau begitu”.

“Key aku ingin mengakhiri semuanya, aku ingin semua yang menjadi beban di dalam diriku, aku keluarkan. Tapi aku tak tau bagaimana caranya”, Aku menghela nafas panjang berharap mengurangi bebanku sedikit.

“Kau bilang kau sudah merasa lebih baik tapi kau masih saja menghela nafas seakan-akan kau memiliki beban yang sangat berat yang tak bisa kau keluarkan. Beban mu kan hanya masalah cinta saja”, Key menompangkan kepalanya diatas meja. Aku heran dengan sifat Key terkadang dia sangat dewasa dan memberiku nasihat-nasihat tapi terkadang sifatnya sangat menyebalkan dan meremehkan. Tapi itulah Key, kalau tidak begitu bukan Key namanya ^^.

Aku menjitak kepala Key. “Hee young~ah Appo”, ringis Key dan mengusap kepalanya. “Apa kau kira masalahku ini mudah, kalau saja kau yang berada si posisiku saat ini, aku yakin kau akan melakukan hal yang sama seperti halnya aku saat ini”, ucapku kesal.

“Kalau begitu kenapa kau tidak mengutarakan perasaanmu saja kepada Onew hyung sehingga bebanmu sedikit berkurang”. Aku melotot kearahnya dan dia hanya merengut.

“Kau kira itu mudah”.

“Hee Young ada yang mencari mu!!”, sedang asik-asiknya aku mengobrol dengan Key tapi salah satu teman sekelasku berteriak memanggilku.

“Nugu?”, kataku ikut berteriak.

“Onew Sunbae”, aku langsung menatap Key, tetapi Key hanya menganggukan kepalanya dan menyuruhku untuk menemuinya.

“Temui dia dan kalau bisa kau mengungkapkan perasaanmu juga daripada terus kau pendam seperti ini”, aku merengutkan wajahku. Bukannya Key membantuku tapi malah menyuruhku untuk menemuinya ditambah lagi ia menyuruhku untuk mengungkapkan perasaanku. Cukup sudah kemarin aku menangis, aku tidak mau hari ini aku menangis lagi karena penolakan darinya, sebenarnya tanpa mengatakan perasaan ku padanya aku sudah tau jawaban apa yang akan meluncur dari mulutnya.

Aku mencoba mengumpulkan keberanian, memantapkan hati untuk bertemu dengannya. Semoga saja aku tidak menangis lagi. Setelah mengumpulkan keberanianku, aku melangkahkan kakiku ke tempat dimana Onew sunbae menungguku.

“Ada apa sunbae mencariku?”, bukannya menjawab pertanyaanku, Onew sunbae malah menarikku ke kantin.

“Kenapa sunbae membawaku ke kantin?”, aku mulai bingung kenapa Onew sunbae membawaku kemari.

“Gomawo Hee Young”, ucapnya tiba-tiba seraya menunjukkan gigi kelincinya. Aku semakin tidak mengerti saja dengan maksudnya itu tiba-tiba berterima kasih kepadaku. Aku mengernyitkan keningku meminta penjelasan atas semua ini.

“Aku tau kau pasti bingung kenapa aku tiba-tiba menarikmu kemari dan tiba-tiba mengucapkan terima kasih. Aku berterima kasih kepadamu untuk yang kemarin karena kau sudah mau mengantarku membelikan hadiah dan berkat hadiah pilihanmu aku…”, Onew sunbae menggantungkan pembicaraannya.

“Sudahlah mungkin ini tidak penting buatmu, pokoknya aku sangat berterima kasih kepadamu”, lanjutnya. Aku tau apa yang akan kau katakan sunbae, dan kau bilang itu tak penting buatku, tapi bagiku itu sangat penting, tapi kalau kau tidak mau menceritakannya aku juga tak memaksa.

“Sudah berapa lama sunbae menjalin hubungan dengan yeoja beruntung itu?”, aku memberanikan diri menanyakan hal itu kepadanya. Karena pertanyaan itu selalu saja berputar di kepalaku.

“Bagaimana kau tahu?”, tanya Onew sunbae yang terlihat kaget.

“Entahlah, hanya firasatku saja. Tapi ternyata firasatku benar,, hehe…”, aku memaksakan untuk tersenyum untuk menutupi rasa cemburuku yang begitu mendalam.

“Haha.. ternyata aku ketahuan juga, aku kira tak akan ada orang yang tahu tentang hubunganku dengannya. Tapi kau tau meskipun kau tau dari firasatmu, ternyata firasatmu tepat sekali, Hee Young~ah”.

“Tentu saja, asal sunbae tau saja firasatku tak pernah salah”.

“Apa kau ingin aku ceritakan tentangnya?”, tawarnya. Tapi aku hanya menggelengkan kepalaku.

“Waeyo?”

Aku tidak menjawab pertanyaannya, aku hanya tersenyum dan meninggalkan Onew sunbae yang masih menunjukkan wajah penuh tanda tanya.

“Hee Young!!”, panggilnya, tapi aku tak menghiraukan panggilannya. Maaf sunbae bukannya aku bermaksud tidak sopan dengan meninggalkanmu begitu saja, tapi aku tidak mau bila berlama-lama bersamamu kau pasti dengan senang hatinya akan menceritakan kisah indahmu dengan yeoja itu. Aku tidak kuat bila harus mendengarkanmu bercerita tentangnya dengan wajah yang terlihat sangat bahagia.

“Bagaimana?”, tanya Key ketika aku sudah kembali ke kelas.

“Sudah saatnya untukku benar-benar melupakannya”, mungkin ini bukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan Key, tapi sepertinya Key mengerti maksudku buktinya Key tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

“Key bisakah malam ini kau menemaniku ke suatu tempat?”

“Oediga?”

“Jawab saja bisa atau tidak”, paksaku.

“Baiklah kalau kau memaksa”, aku tersenyum ketika melihat wajah Key yang sepertinya terpaksa untuk menjawab ‘bisa’.

“Apa kau tidak salah mengajakku kepantai malam-malam dimusim dingin seperti ini?”, ucap Key sedikit berteriak agar aku mendengarnya karena disini begitu berisik dengan suara deburan ombak dan hembusan angin malam.

“Tentu saja tidak, disini aku akan melepaskan semua bebanku”, kataku berteriak juga.

“Begitu, baiklah kalau begitu sekarang berteriaklah dan keluarkan semua bebanmu”, seakan Key tau apa yang akan aku lakukan, Key menyuruhku untuk berteriak dan mengeluarkan semua bebanku. Ya, tujuan utamaku mengajak Key ke sini adalah karena aku ingin berteriak mengeluarkan semua masalahku.

“AAAARRRGGGHHHH, ONEW SUNBAE KAU TAK ADIL PADAKU, KENAPA SELAMA INI KAU SELALU MEMBERIKU HARAPAN, TAPI TERNYATA HARAPAN ITU HANYA SEBUAH HARAPAN KOSONG SAJA. AKU BENCI KAU SUNBAE!! AKU HARAP MULAI MALAM INI AKU DAPAT MELUPAKANMU!! MEMBUANG BAYANGANMU DARI DALAM PIKIRANKU!!”, teriakku sekeras mungkin.

“Haah~ Haah~”, aku mengatur nafasku sejenak sebelum mulai berteriak lagi.

“SARANGHAE ONEW SUNBAE!!”, ini terakhir kalinya aku mengucapkan itu, aku berjanji tidak akan mengatakan kalimat itu lagi.

“AKU HARAP KAU BAHAGIA BERSAMANYA!!”. Aku terduduk dan menutup wajahku dengan kedua tanganku.

“Sudah?”, Key menghampiriku dan berdiri di sampingku. Aku mengusap pipiku pelan dan tersenyum kearahnya.

“Kalau begitu sebaiknya kita pulang kalau kau tidak mau terkena flu”, ajaknya dan berbalik meninggalkanku.

“Key~ ah!! Chamkkanman!!”, teriakku karena Key telah jauh meninggalkanku. Aku sedikit merasa lega setelah berteriak tadi, aku harus berterima kasih kepada Key karena sudah menemaniku.

“Key, gomawo”, kataku setelah berhasil mensejajarkan langkah dengannya. Key tersenyu m sesaat lalu mengacak rambutku gemas.

“Hentikan Key, kau membuat rambutku makin berantakan!!”.

xxxxxxx

~Dua Tahun Kemudian~

Sepertinya aku telah membohongi Key bahkan aku sudah membohong diriku sendiri. Aku pernah bilang bahwa aku akan melupakan Onew sunbae sepenuhnya tapi keadaan berkata lain. Setelah satu tahun yang lalu Onew sunbae lulus, aku memang bisa menjalani kehidupan di sekolah seperti biasa tapi tidak dengan hatiku. Ini tahun terakhirku di sekolah ini, tapi aku masih belum mampu melupakan Onew sunbae, sepertinya sebelum aku benar-benar lulus dari sekolah ini aku tak akan pernah lepas dari bayang-bayang Onew sunbae.

“Hee Young~ah,, bisakah kau mendengarkanku?”, Gyo Han mengibas-ngibaskan tangannya di depan mukaku.

“Ne”, aku tersadar dari lamunanku. Dan melihat wajah Gyo han yang sepertinya sedang kesal karena aku tak mendengarkan ceritanya.

“Apa kau masih memikirkan Onew sunbae? Sudahlah Hee Young lupakan Onew sunbae, masih banyak namja di dunia ini bukan hanya Onew sunbae seorang”, Gyo Han memukul kepalaku pelan. Aku meringis dan mengusap kepalaku.

“Apa aku tidak salah dengar kalau sampai sekarang Hee Young belum melupakan Onew hyung?”, Key tiba-tiba muncul dari belakangku dan membuatku menegang seketika.

“Kau tidak salah deng,, ehmm ehmm”, dengan cepat aku menutup mulut Gyo Han sebelum Gyo Han membeberkan semuanya kepada Key.

Ya, setelah Onew sunbae lulus, aku selalu menceritakan tentang perasaanku kepada Gyo Han, aku terpaksa merahasiakan ini kepada Key karena aku terlalu malu kalau Key sampai tahu kalau sebenarnya aku belum bisa melupakan Onew sunbae sepenuhnya.

“Apa yang kau bicarakan Key?”, tanyaku mengalihkan pembicaraan. Key menatap tajam kearah kedua manik mataku, aku pun hanya tersenyum tapi senyum yang sangat dipaksakan. Tiba-tiba Key menarik tanganku dan membawaku entah kemana.

“HEI KEY, KAU MAU MEMBAWA HEE YOUNG KEMANA?”, teriak Gyo Han yang tidak dihiraukan oleh Key.

Key melepaskan genggamannya dari tanganku, dan berbalik menghadapku dengan tatapan yang sulit aku artikan.

“Ceritakan semuanya padaku?”, tanya Key tanpa merubah ekspresi wajahnya.

“Ceritakan apa?”, aku pura-pura tidak tahu apa yang dimaksudkan Key, aku tau pasti Key meminta penjelasan kepadaku tentang apa yang di dengarnya tadi.

“Apa benar kau belum melupakan Onew hyung?”, aku tak menjawab pertanyaan Key, aku hanya terdiam dan mengalihkan pandanganku memandang kearah lapang karena aku tidak mau melihat wajah Key yang seakan-akan memaksaku meminta penjelasan.

“Arraseo, aku tau kau pasti tidak akan menjawab pertanyaanku. Tapi kenapa selama ini kau tidak menceritakannya kepadaku, aku kira kau telah kembali seperti Hee Young yang dulu tapi ternyata kau masih sama. Kau memang pintar dalam menutupi ini semua sampai-sampai aku tak tahu kalau kau masih sangat menyukainya”, jelas Key panjang lebar dan terkesan dingin. Karena Key biasanya tak pernah berbicara dengan nada seperti ini dan aku tahu saat ini Key pasti sedang kesal.

Aku menatap Key dan menghela nafas berat, “Mian Key”, hanya itu yang keluar dari mulutku dan aku cukup malas untuk berbicara dengan Key jika Key sudah seperti ini.

“Mian Hee Young aku tidak bermaksud untuk marah padamu”, ucap Key lemah. ”Hanya saja aku sedikit kecewa karena kau tidak pernah menceritakan mengenai ini padaku setelah sekian lama, aku kira kau sudah…”. lanjut Key yang tiba-tiba aku potong.

Aku memotong ucapan Key karena aku tidak mau membuat Key merasa bersalah padaku. “Kau tidak salah Key yang salah itu aku karena aku tidak menceritakannya kepadamu karena aku… karena aku…”, aku sedikit ragu untuk meneruskan pembicaraanku. “Karena aku malu padamu padahal dulu aku pernah bilang padamu kalau aku akan melupakan Onew sunbae sepenuhnya. Tapi ternyata sampai sekarang aku masih mengingatnya bahkan aku semakin menyukainya”, lanjutku sambil menundukkan wajahku karena mungkin saja saat ini wajahku memerah karena malu.

“Hahahahaha…”, tiba-tiba Key tertawa. Aku mendongakkan kepalaku melihat kearah Key yang tak henti-hentinya tertawa.

“Kenapa aku tertawa?”, kataku kesal karena aku kira Key akan marah tapi dugaanku salah ternyata Key malah menertawakanku. Aku merengutkan wajahku.

“Hahaha… mian Hee Young aku tiba-tiba tertawa”, Key mengacak rambutku yang malah membuatku makin kesal. Aku melemparkan tangan Key dari kepalaku dan beranjak pergi, sebelum aku makin kesal dibuatnya.  Salah aku sudah mengatakan kalau Key tidak salah, kalau saja aku tidak mengatakan itu aku pasti tidak akan sekesal ini.

“Melupakan seseorang yang kita sukai memang tak semudah itu”, ucap Key dan berhasil membuat langkahku terhenti dan membalikkan badanku lagi sehingga menghadap kearahnya. Aku mengerutkan keningku, sedikit tak mengerti apa arti dari ucapannya itu. Key berjalan mendekatiku dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya itu.

“Melupakan seseorang tak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Aku memakluminya kalau sampai sekarang kau belum bisa melupakan Onew hyung sepenuhnya, karena memang susah melupakan seseorang yang sangat berarti bagi kita”, aku terkejut dengan perkataannya barusan. Seorang Key bisa mengatakan hal seperti itu, sungguh diluar dugaan.

“Sudahlah jangan sampai kau terpesona seperti itu karena perkataanku barusan”, ledek Key. Aku menjitak kepalanya pelan.

“Dasar Pabbo!!”.

“Oh ya Hee Young apa kau tak berniat untuk menyatakan perasaanmu pada Onew hyung? Aku bisa membantumu untuk itu. Daripada kau terus menerus memedam perasaanmu”, tawar Key. Aku berfikir sejenak, memang benar sudah hampir 3 tahun aku memedam perasaanku kepada Onew sunbae, mungkin tak buruk juga aku menyatakan perasaanku.

          xxxxxxx

Sakit rasanya, hatiku seperti teriris-iris oleh pisau yang sangat tajam. Tapi kalau dipikir-pikir, aku sedikit lega walaupun sangat sakit. Sejak Key menawarkan diri untuk membantuku menyatakan perasaanku kepada Onew sunbae, aku mengiyakan bantuannya itu karena aku berfikir tidak mungkin juga aku terus menerus memendam perasaan ini.

Seminggu setelah Key menawarkan diri untuk membantuku, Key menghubungiku kalau Onew sunbae sedang berada dirumahnya, aku baru tau kalau Onew sunbae selalu mengunjungi rumah Key sekedar untuk membantu Key belajar. Key memintaku untuk segera pergi ke rumahnya untuk menemui Onew sunbae. Tetapi karena terlalu mendadak dan aku belum memantapkan hatiku, aku meminta Key untuk menemui Onew sunbae lain waktu.

Tetapi dengan seenaknya Key bilang kalau dia telah mengatakan kepada Onew sunbae kalau aku menyukainya, bahkan lebih dari itu Key sudah menceritakan dari aku mulai menyukainya dan bahkan sampai sekarang aku masih memendamnya, Key sudah menceritakannya, aku terduduk lemas ketika sudah membaca pesan dari Key.

‘Dasar Key Pabbo!! Seharusnya kau tidak memberitahukan semuanya’, gumamku. Beberapa menit kemudian ponselku bergetar dan terpapang nomor yang tak dikenal, dengan cepat aku mengangkatnya.

“Yeoboseyo..”, ucapku.

“Yeoboseyo”, jawab orang disebrang. Deg!! Aku tau suara siapa ini, ini suara Onew sunbae, darimana dia tahu nomorku? Akh, pasti Key pabbo itu yang memberikannya padanya.

“Ehmm.. sunbae..”, kataku gugup.

“Hee Young bagaimana kabarmu sekarang?”, tanya Onew sunbae. “Aku sudah dengar semuanya dari Key kalau kau memiliki perasaan padaku sejak dulu…”, lanjut Onew sunbae sebelum aku menjawab pertanyaannya.

“Gomawo karena kau telah menyukaiku tapi Mian Hee Young aku tak bisa membalas perasaanmu, jeongmal mianhe”, ucapnya lirih.

“Gwaencana sunbae, seharusnya aku tau diri kalau sunbae sudah punya yeojachingu. Aku tak mau membebani sunbae dengan perasaanku, jadi anggap saja semua perkataan yang  Key ucapkan mengenai perasaanku itu tak pernah ada”, air mataku kini sudah turun membasahi kedua pipiku. Aku menggigit bibir bawahku menahan isakan.

“Kau menagis Hee Young?”, tanya Onew sunbae.

“Ani sunbae, aku tidak menangis. Apa suaraku terdengar seperti orang yang sedang  menangis?”, tanyaku balik dengan sedikit bergurau. Aku berusaha menahan tangisku agar Onew sunbae tak menyadarinya.

“Ani,, sekali lagi gomawo atas perasaanmu dan mian aku tidak dapat membalasnya karena aku hanya menganggapmu sebagai dongseangku saja”.

“Sudahlah sunbae tidak usah membahas ini lagi, anggap saja kejadian ini tak pernah terjadi,, hehe…”, ucapku diselingi tawa kecil.

Aku menangis sejadi-jadinya setelah memutuskan pembicaraan kami. Aku tak menyangka sesakit ini kah apabila perasaan kita tak terbalas?. Tetapi di sisi lain aku sangat bersyukur karena Onew sunbae telah mengetahui perasaanku walaupun akhirnya sesakit ini.

Flashback End~

“Hey, Hee young kenapa kau melamun? Apa kau telah lama menungguku?”, ucap seorang namja sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahku.

“YAK!! Key kau menggangetkanku!!”, ucapku dengan nada sedikit tinggi.

“Mian, habis sejak aku datang kau melamun terus”, Key menangkupkan kedua telapak tangannya didepan wajahnya seperti sedang memohon.

“Sudahlah sebaiknya kita pergi sekarang sebelum galerinya tutup”, ajakku.

“Kajja!!”, Key menarik tanganku pelan agar segera mengikutinya tapi langkahnya terhenti karena aku tak kunjung mengikutinya, aku hanya terdiam dan melihat tanganku yang tengah di genggam erat oleh Key. Kemudian aku beralih menatap Key yang sedang tersenyum layaknya seorang anak kecil.

Sepertinya aku harus menemukan cinta yang baru. Kehilangan seseorang yang sangat kita cintai memang sangat menyakitkan tetapi kalau tidak begitu selamanya kita tak akan pernah menemukan cinta yang sejati.

FIN~

Note. Gmn nich akhirnya? Bagus atau jelek atau gmn?

Don’t forget Comment, ok…

Dan tnggu cerita kelanjutan ny dengan judul yg berbeda pula,, haha…

Jeongmal gomawoyo *Bow*

16 tanggapan untuk “Lost Love 2 of 2”

  1. aku datang lagi, wah suka keren banget…itu Hee young akhirnya ama Key kah?
    next storynya ya ^^
    ASAP

    Fighting \(^0^)/

  2. Keren bnget ceritanya, aku sampe nangis pas di bgian onew oppa nlpon hee young, mgkin krn aku trlalu menghayati, hbs crtanya hampir mrip dgn kisahq… #malah curcol# hehehe…

  3. Kasiaaannyaaaaaa~
    Aku kira Onew bakal ngebalas perasaan Heeyoung.. Ternyataaa~ cuman dongsaeng? Tapi kok perhatian bgt.. Emg Onew cuman bisa suka ama aku(?) *dikeroyok dubu lovers* “̮♥hϱ♡hϱ♡hϱ♥”̮‎​

  4. mianhae gak coment di part 1…..
    Daebak, walaupun ending.a ndaa sama onew-ppa it’s okay…
    Beneran ending.a am key-ppa..??
    Ditunggu after story.a….

  5. ternyata onew PHP 😦 pemberi harapan palsu~
    semoga Hee Young cepat dapat cinta yang sejati 🙂

  6. Yah,, ditolak ma Onew. Ku kira Onew suka beneran ma Hee Young. Huhuhuhu. Sukses membuatku nyesek. FFnya keren!
    Tapi setidaknya Hee Young ada penggantinya. *nunjuk2 ke Key*

Tinggalkan Balasan ke agitaraka Batalkan balasan